SuaraJakarta.id - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono meminta Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono melanjutkan program jaringan internet untuk warga, JakWiFi. Padahal, kebijakan ini sempat disebutnya sebagai proyek angin.
Program JakWiFi ini dibuat era Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI. Anies awalnya memasang jaringan internet di 4.956 lokasi yang belum terjangkau internet gratis.
Gembong mengaku saat itu menyebut JakWiFi sebagai proyek angin karena minimnya informasi. Apalagi, anggaran yang digunakan untuk satu titik WiFi mencapai Rp9 juta per bulan.
"Soal JakWiFi, saya kira ini hal yang positif. Walaupun jujur diawal saya katakan ini proyek angin. Karena yang tahu hanya Kominfo dan kontraktornya, kita semua enggak ada yang tahu, wong jualan angin ini," kata Gembong dalam diskusi Laporan Kinerja Politik Fraksi PDIP DPRD DKI di Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Baca Juga:Mencuat Kabar Andika Perkasa Siap Jadi Cawapres Dampingi Anies Baswedan, Beneran?
Di akhir masa jabatan Anies, Gembong menyebut pihaknya melakukan evaluasi atas program JakWiFi. Hasilnya, masyarakat cukup merasakan dampak positif dari internet gratis tersebut.
"Ternyata, manfaatnya juga lumayan bagus di tengah-tengah masyarakat. Maka tahun 2023 kita mendorong kepada Pemprov DKI Jakarta untuk tetap mengalokasikan anggaran untuk JakWiFi," ujarnya.
Namun, ia memberikan catatan agar pengadaan JakWiFi difokuskan pada area kumuh yang tak tersentuh jaringan internet. Pemprov DKI tak boleh salah sasaran, jangan sampai memasang internet gratis di permukiman elit.
"Terlalu sombong kalau Pemprov memasang JakWiFi di Pondok Indah atau di Kelapa Gading. Yang kita dorong JakWiFi untuk permukiman padat dan kumuh itu harus menjadi titik prioritas Pemprov DKI Jakarta," tuturnya.
"Maka tahun 2022 kemarin teralokasi sekitar 3500 titik JakWiFi yang tersebar khususnya di daerah padat dan kumuh," tambahnya memungkasi.
Baca Juga:Buka Lowongan, Heru Budi Sebut Sudah Ada Tujuh Pendaftar Jabatan Sekda DKI Jakarta