SuaraJakarta.id - Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) yang saat ini berdiri di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara (Jakut) kembali menjadi perbincangan hangat dalam Rapat Kerja Komisi B DPRD DKI pada Kamis (19/1/2023). Pasalnya, lahan yang dipakai untuk sirkuit Formula E itu ternyata bisa dipakai untuk parkiran.
Awalnya, Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak bertanya soal kemungkinan pembongkaran sirkuit Formula E. Pasalnya, ia meragukan kekuatan konstruksi sirkuit yang menggunakan bahan dasar bambu.
"Karena persoalan lahan disitu kan tanah rawa, dipasangi cerucuk yang ada umurnya, busuk nanti turun itu tanah," ujar Gilbert.
"Apakah itu kemudian bisa dimanfaatkan berapa lama untuk 2023-2024 apakah masih kuat? Pasti ada kajian lagi sebelum dilaksanakan, apakah dibongkar gitu? tapi untuk Ancol sendiri apakah ada rencana untuk memanfaatkan?" tutur Gilbert.
Baca Juga:Balapan Formula E Cantumkan Jakarta E-Prix dalam Kalender 2023, Perseroda Jadi Penyelenggara
Menjawab pertanyaan Gilbert, Winarto mengaku sampai saat ini belum berencana membongkar sirkuit warisan era eks Gubernur Anies Baswedan itu. Pasalnya, pihaknya sudah meneken kontrak untuk menggelar ajang balap mobil listrik itu sampai 2024.
Memang, kepemilikan lahan itu tetap menjadi milik Ancol, sementara bangunan sirkuit milik Jakpro.
Namun, Winarto mengakui sebenarnya pihaknya juga membutuhkan lahan baru untuk Ancol, khususnya dalam pengadaan lahan parkir. Apalagi, saat ini Ancol sudah terlalu padat dan kendaraan sulit mendapatkan parkir.
"Kalau dibilang ke belakangnya kami membutuhkan lahan itu pak, karena Ancol itu sudah padat, pak kawasan kita itu," jelasnya.
Bahkan, diperkirakan lahan sirkuit Formula E itu bisa dipakai untuk parkiran 4.000 kendaraan. Karena itu, ia tak menutup kemungkinan jika nantinya memang sudah mendesak, pihaknya akan membongkar sirkuit Formula E setelah gelaran 2024.
Baca Juga:Formula E 2022 Tidak Dapat Sponsor BUMN, Bagaimana Tahun Ini? Begini Jawaban Heru Budi
"Dari sudut pandang kami tentu kita tidak tahu suatu hari ada keinginan lebih makro yang kita akomodir, untuk saat ini kebutuhan lahan Ancol sangat mendesak, sudah terlalu padat, kita kehilangan area seluas sirkuit itu sangat signifikan, parkir mobil berkurang hingga 4000 mobil ada itu," katanya.