Kementan Yakin Pengembangan Agroeduwisata di Cianjur Berdampak Positif

Agroeduwisata tersebut telah diserahkan kepada Poktan di Cianjur.

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Minggu, 16 Juli 2023 | 08:05 WIB
Kementan Yakin Pengembangan Agroeduwisata di Cianjur Berdampak Positif
Agroeduwisata di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (Dok: Kementan)

SuaraJakarta.id - Kementerian Pertanian (Kementan) menyerahkan pengelolaan pengembangan dua Agroeduwisata di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kepada Kelompok Tani (Poktan) setempat. Program yang mulai dikembangan pertengahan 2022 tersebut, diharapkan membantu meningkatkan nilai tambah produk-produk pertanian dan sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) petani yang terampil dan mandiri, khususnya di bidang usaha pertanian dengan memanfaatkan berbagai potensi sumberdaya wisata pertanian di daerah itu.

Kedua Agroeduwisata tersebut adalah Agroeduwisata Artala di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat dan Agroeduwisata Shmala di Warung Kondang, Desa Tegalega, Kecamatan Warungkondang. Kawasan Agroeduwisata ini diyakini akan memberikan dampak positif karena mempunyai potensi jumlah kunjungan wisata sehingga mampu menggerakkan roda ekonomi di daerah sekitarnya dan sekaligus dapat memberikan edukasi terkait dunia pertanian kepada masyarakat luas.

Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Hermanto mengatakan, konsep Agro eduwisata hadir sebagai salah satu wujud optimalisasi pemanfaatan sumberdaya pertanian dalam upaya meningkatkan nilai tambah pertanian sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

"Agroeduwisata merupakan integrasi usaha pertanian (agro), ilmu pengetahuan dan keterampilan (edutourism) dan rekreasi lingkungan pertanian (ekotourism) yang dikembangkan secara berkelanjutan. Ketiga komponen tersebut juga dikelola secara terintegrasi dengan mengunakan pendekatan kawasan pertanian yang berbasis inovasi teknologi dan managemen yang profesional," jelas Hermanto, Sabtu, (15/7/2023).

Baca Juga:Anggap Pemanggilan Mentan Syahrul Yasin Limpo oleh KPK Peristiwa Biasa, DPP NasDem: Semua Warga Negara Juga Bisa

Dikatakannya, agroeduwisata pada dasarnya adalah industri agro yang dikelola dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi, tetapi juga memberikan nilai tambah lainnya seperti rekreasi luar ruangan (ekowisata), nilai keindahan, estetika, nilai ilmu pengetahuan dan pendidikan, dan nilai-nilai sosial lainnya, dalam arti menggerakkan partisipasi masyarakat dan lembaga ekonomi (UKM dan koperasi).

Dengan demikian, agroeduwisata memiliki nilai ganda jika dikelola dengan baik. Oleh karena itu, sasaran pelaksanaan kegiatan pilot percontohan pengembangan Agroeduwisata ini adalah optimalisasi pengelolaan sumberdaya pertanian di wilayah pengembangan, baik lahan maupun pelaku dengan memberi nilai tambah.

"Pembangunan Agroeduwisata sebagai kawasan yang manfaatnya tidak hanya dari pengelolaan pertaniannya saja, namun menjadi lokasi wisata di kawasan tersebut," sebutnya.

Adapun komponen bantuan yang diberikan Kementan di antaranya bantuan pembangunan Agroeduwisata, bantuan pembangunan fasilitas Agroeduwisata, dan penyediaan sarana produksi seperti benih/bibit, pupuk, pestisida, media
tanam, integrasi dengan komoditas hortikultura, perkebunan, dan peternakan.

Hermanto meyakinkan, Agroeduwisata merupakan kawasan pengembangan komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi, bersifat tematik dengan mengedepankan pengembangan inovasi pertanian, yang juga difungsikan sebagai tempat pelatihan, pemagangan, kemitraan usaha, pusat diseminasi dan advokasi bisnis ke masyarakat luas.

Baca Juga:Hadapi Ancaman El Nino, Mentan SYL Siapkan Mitigasi dan Minta Petani Terus Berproduksi

"Sekaligus menjadi kawasan wisata yang aman, ramah pengunjung dan ramah lingkungan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini