ICEF 2023 Dorong Optimalisasi Belanja Pemerintah lewat e-Katalog

Saat ini jumlah yang sudah masuk dalam penayangan e-katalog mencapai 5.586.517 produk.

Fabiola Febrinastri
Minggu, 30 Juli 2023 | 12:42 WIB
ICEF 2023 Dorong Optimalisasi Belanja Pemerintah lewat e-Katalog
Kadin Indonesia dan LKPP akan menggelar ICEF di JIEXPO Kemayoran Jakarta, pada 3-5 Agustus 2023. (Dok: ICEF)

SuaraJakarta.id - Kadin Indonesia bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) akan menggelar Indonesia Catalogue Expo and Forum (ICEF) di JIEXPO Kemayoran Jakarta, pada 3-5 Agustus 2023.

Mengusung tema “Merdeka Belanja Produk Dalam Negeri” dengan tagline “Menjadi Pahlawan di Negeri Sendiri dengan Belanja PDN”, event yang baru pertama kali digelar ini bertujuan untuk mendorong optimalisasi belanja produk dalam negeri (PDN) lewat penggunaan katalog elektronik (e-katalog).

Selaras dengan Intruksi Presiden No. 2 Tahun 2022 kepada Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), bahwasanya pelaku usaha nasional yang memproduksi produk dan jasa berkualitas dan kompetitif harus terus didorong melakukan percepatan skalasi bisnis melalui penciptaan iklim belanja yang kondusif produk dalam negeri oleh instansi pemerintah, lembaga, BUMN/BUMD yang menggunakan APBN dan APBD.

Menurut data yang dirilis LKPP, saat ini jumlah yang sudah masuk dalam penayangan e-katalog mencapai 5.586.517 produk. Semakin banyaknya penyedia yang masuk dalam e-katalog, tentunya akan menciptakan pasar yang semakin kompetitif, asal produk-produk tersebut benar-benar dibeli oleh kementerian, lembaga, BUMN, jajaran pemerintahan provinsi, kota, kabupaten.

Baca Juga:Kepala Basarnas Jadi Tersangka Korupsi, Jokowi: kalau Kena OTT KPK Hormati Proses Hukum

Apalagi Presiden Joko Widodo juga berkomitmen kuat, dengan menetapkan target pembelian produk dalam negeri hingga 95% dari pagu anggaran barang/jasa dibelikan produk dalam negeri.

“Kalau ini bisa kita lakukan, industri dalam negeri, industri Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi kita semuanya akan hidup dan berkembang," kata presiden.

ICEF dihadirkan sebagai salah satu ikhtiar, selain mendorong pengoptimalan penggunaan Katalog Elektronik, juga untuk mendukung percepatan pembangunan dan pengembangan IKN Nusantara 2024 melalui pengadaan barang dan jasa.

"Kita butuh upaya keras untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan potensi anggaran lewat LKPP didorong untuk bisa membeli produk-produk dalam negeri," tandas Kepala LKPP, Hendrar Prihadi.

Hendi, sapaan akrabnya, mengatakan ICEF 2023 ini juga akan memudahkan pemerintah mendapatkan referensi baru penyedia barang dan jasa, termasuk update informasi dan teknologi produk dan jasa dalam negeri terbaik, sekaligus sebagai ajang temu bisnis penyedia barang dan jasa dengan pemerintah.

Baca Juga:Undang Investor Masuk Daerah, Kadin Buat Pusat Promo Investasi

Menurut Hendi, expo ini akan memberikan kesempatan  lebih banyak kepada instansi pemerintah di Indonesia, dalam hal ini Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah (Pemda), yang sedang mencari dan membutuhkan produk dan jasa terbaik dalam negeri. ICEF 2023 juga menjadi ajang sosialisasi dan literasi terkait sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan lainnya.

Untuk mencapai target transaksi senilai Rp500 triliun dari 5 juta produk tayang di e-katalog pada 2023,  Kadin Indonesia bersama dengan LKPP siap saling bersinergi mendorong lini-lini usaha yang capable dan kompetitif untuk mengambil bagian dalam e-catalog dan berkontribusi maksimal dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Melalui kerja sama tersebut, Pojka Kadin-LKPP melakukan sosialisasi dan Bimbingan Teknis On Boarding Pelaku Usaha Katalog Elektronik. Selain itu, melakukan workshop tutorial untuk memudahkan anggota Kadin Indonesia termasuk di dalamnya UMKM, serta dari Kadin provinsi, asosiasi usaha bisa langsung masuk atau on boarding ke dalam e-catalog LKPP.

“Sebagai wadah pengusaha Indonesia, maka sudah saatnya Kadin Indonesia lebih giat membantu dan memeratakan perekonomian bangsa ini demi mewujudkan kehidupan ekonomi dan dunia usaha nasional yang sehat dan tertib berdasarkan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945,” ujar Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid.

Direktur Satue Event-event Organizer ICEF 2023, Bambang Setiawan mengatakan, di area seluas 2.908 m2,  ICEF akan diikuti sebanyak hampir 100 peserta pameran yang berasal dari aneka sektor usaha, diantaranya kesehatan, fasilitas publik, peralatan perkakas, kendaraan. Lalu ada telekomunikasi, alat kantor, fashion, makanan dan minuman, teknologi, obat, alat keamanan dan safety, hingga jasa tenaga kerja.

Bambang Setiawan menyebut selama tiga hari pameran, yang dimulai pukul 10:00 sampai 17:00 Wib, pelaku usaha dan buyer pemerintahan ini akan saling berinteraksi dan bernegosiasi lewat beragam acara seperti seminar, temu bisnis (business matching), konsultasi, workshop, bimbingan teknis, serta talkshow. Sebagai bentuk komitmen yang besar memajukan industri dalam negeri, Presiden Joko Widodo direncanakan membuka langsung pameran ICEF ini.

Sebagai informasi, e-katalog adalah aplikasi belanja online yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP). Aplikasi ini menyediakan berbagai macam produk dari pelbagai komoditas yang dibutuhkan oleh pemerintah.

Katalog elektronik atau e-katalog ini dibagi menjadi 3 bagian, di antaranya katalog elektronik nasional, katalog elektronik sektoral dan katalog elektronik lokal yang meliputi barang dan jasa lainnya.

Katalog elektronik nasional adalah katalog elektronik yang disusun dan dikelola oleh Lembaga Kebijakan LKPP. Katalog elektronik sektoral disusun dan dikelola oleh Kementerian. Sedangkan katalog elektronik daerah adalah katalog elektronik yang disusun dan dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pemda).

Menurut data LKPP, di 2021 ada 5 top komoditas Pengadaan Barang dan Jasa. Pertama fasilitas kesehatan Rp21.267 miliar. Kedua peralatan elektronik perkantoran dan pendukungnya Rp8.029 miliar. Ketiga obat Rp5.088 miliar. Keempat internet service provider Rp1.803 miliar dan kelima alat dan mesin pertanian sektoral Rp1.695 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak