Masa Depan Indonesia di Tangan Pemilih Pandai

Keberhasilan Indonesia di masa depan, ditentukan oleh keputusan yang diambil oleh anak muda saat ini.

Iman Firmansyah
Selasa, 02 Januari 2024 | 19:00 WIB
Masa Depan Indonesia di Tangan Pemilih Pandai
(Dok: Istimewa)

SuaraJakarta.id - Tantangan geopolitik yang muncul dalam era globalisasi, menjadi faktor yang sangat memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kebijakan investasi di seluruh dunia. Tentu, seorang pemimpin bangsa harus memiliki visi global untuk menghadapi hal tersebut agar dapat menempatkan Indonesia di posisi terhormat di dunia.

Sejalan dengan isu tersebut serta gerakakan moral #PemiluDamaiPemiluPandai yang digagas Relawan Prabowo (REPRO) beberapa waktu lalu, juru bicara (jubir) Kancane Gibran Gaes (KGG) Imelda Yuniati menilai, Pemilu Damai Pemilih Pandai adalah sebuah gerakan yang dapat memberikan literasi bagi para calon pemilih di Pemilu 2024 mendatang.

Dipaparkan oleh Imelda terkait Geopolitik, bisa menciptakan ketidakpastian dalam hubungan ekonomi antar negara. Menurutnya konflik dan ketidakpastian politik di suatu wilayah dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menimbulkan risiko bagi investasi. “Seperti perang dagang antara dua kekuatan besar Amerika Serikat dan Tiongkok, pasti berdampak pada sektor ekonomi dan investasi Indonesia.”

Belum lagi ancaman terorisme, ketidakstabilan politik dalam negeri, dan konflik bersenjata di wilayah sekitar Indonesia. “Semua itu dapat menjadikan kawasan tidak aman, sehingga tidak kondusif untuk investasi jangka panjang,” tegas Imelda yang juga menyatakan Relawan KGG sebagian besar adalah para Relawan Jokowi.

Baca Juga:Sekjen KSPI Melangkah Menuju Senayan di Pemilu 2024

KGG yang merupakan cikal bakal dari Relawan Jokowi dan menjadi pendukung Gibran saat pelaksanaan pemilihan Walikota Solo melihat hal tersebut, Indonesia memerlukan pemimpin yang memahami percaturan geopolitik internasional. Sosok pemimpin tersebut, juga harus mampu mengubah ancaman dan tantangan geopolitik internasional ini menjadi manfaat bagi bangsa dan negara.

Inilah mengapa, gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP yang lahir dari rahim demokrasi Indonesia menjadi sangat penting. “Pemilu damai hanya dapat terwujud jika semua pemangku kepentingan mau berpartisipasi membentuk pemilih pandai,” lanjut Imelda yang dipercaya juga sebagai korlap pencalonan Gibran sebagai Cawapres.

“Begitu juga dengan masa depan Indonesia di dunia internasional, sama-sama ditentukan oleh pemilih pandai.” Seperti misalnya saat menentukan pemimpin bangsa, harus pandai dalam memilih.

“Menjamin masa depan Indonesia di dunia internasional, kita perlu pemimpin yang wawasannya kelas dunia, tegas, visioner, dan sudah terbukti nasionalismenya,” tutur wanita asli Solo pencetus KGG. “Ia harus mampu membawa Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju.”

Sosok pemimpin seperti itu, lanjutnya, ada pada Prabowo Subianto. “Prabowo Subianto adalah pilihan paling ideal demi mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, sedangkan Gibran Rakabuming Raka menjadi pasangan ideal bagi Prabowo Subianto karena mewakili golongan muda sebagai generasi penerus Indonesia dalam menuju Indonesia Emas,” tambahnya.

Baca Juga:KPU DKI Mulai Terima Logistik Pemilu Tahap I, Kotak Suara Hingga Segel Plastik Diterima

Imelda kemudian memaparkan, “Salah satu hal yang harus diperhatikan pada era Industry 4.0 dan Society 5.0 adalah kehadiran dari kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).” Indonesia, sudah memiliki Visi Indonesia Digital 2045 yang didasarkan kepada analisis terhadap identifikasi isu relevan, perkembangan tren teknologi, peluang, serta pertimbangan terhadap dampak ekonomi, sosial, dan budaya dalam penyelenggaraan transformasi digital.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini