Bisa Cuan Jutaan Saat Imlek, Pedagang Ikan Bandeng Menjamur Di Trotoar Sarkem Rawa Belong

Ata mengaku, saat perayaan Imlek, ia bisa menjual ikan bandeng sebanyak satu kuintal dalam sehari

Bangun Santoso | Faqih Fathurrahman
Rabu, 07 Februari 2024 | 12:40 WIB
Bisa Cuan Jutaan Saat Imlek, Pedagang Ikan Bandeng Menjamur Di Trotoar Sarkem Rawa Belong
Pedagang ikan bandeng Rawa Belong jelang imlek. (Suara.com/Faqih)

SuaraJakarta.id - Puluhan pedagang ikan bandeng mulai menjamur di sepanjang trotoar Pasar Kembang (Sarkem) Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (7/2/2024). Deretan ikan mulai dari 1-10 kilogram dipajang di atas meja kayu beralas terpal berwarna biru.

Salah seorang pedagang bernama Ata (45) mengatakan, hampir setiap tahun dirinya berdagang ikan bandeng menjelang perayaan Imlek.

Jika ada perayaan Imlek seperti sekarang, ia mengaku bisa menjual ikan bandeng sebanyak satu kuintal dalam sehari. Ikan bandeng segar yang dijualnya dikirim langsung dari pelabuhan Muara Angke.

Menurut Ata, dirinya telah puluhan tahun berdagang ikan bandeng, karena masyarakat Betawi di sekitaran Rawa Belong punya tradisi unik saat imlek.

Baca Juga:Sebanyak 466 Ribu Orang Gunakan Kereta Api Selama Libur Long Weekend Imlek

"Kalau bandeng kan gini, ini bandeng Imlek kebesaran orang-orang China, cuma yang buat tradisi orang Betawi," kata Ata, di Pasar Rawa Belong, Rabu.

Biasanya, masyarakat Betawi membeli Bandeng, untuk dimasak dengan kecap. Setelah matang, masakan tersebut dibagikan kepada para tetangga.

"Jadi ni kalau orang Betawi beli biasanya dibuat bandeng kecap, sama bagiin kue keranjang. Tapi sekarang mah biasanya bagiin bandeng (mentah) sama duit buat beli kecapnya," katanya.

Ata mengatakan, meski ia berjualan ikan bandeng jelang perayaan Imlek, namun mayoritas pembelinya merupakan masyarakat Betawi, yang ada di sekitaran Rawa Belong.

"Soalnya kalau orang China kan buat sembahyang, kalau orang Betawi untuk makan," ucapnya.

Baca Juga:Libur Panjang Imlek, Polda Metro Jaya Rekayasa Lalin di Titik Rawan Kemacetan

Saat musim seperti ini, Ata mengaku mendapat cuan melimpah. Baru setengah hari berjualan, dirinya telah meraup omset Rp 5-6 juta. Karenanya, menjadi pedagang bandeng musiman menjadi berkah tersendiri bagi Ata.

Untuk satu ekor bandeng berukuran satu kilogram biasanya dijual seharga Rp 50-70 ribu.

“Tergantung ukurannya. Yang kecil lebih murah," katanya.

Lapak Ata buka sejak pagi hingga malam, mulai dari pulul 07.00-20.00 WIB. Rencananya, ia akan buka setiap hari hingga tanggal 10 Februari nanti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak