Meski usianya tidak lagi muda, namun Udin masih mampu mengangkat beban seberat 50 kilogram sekali jalan.
Kunci dirinya masih perkasa dalam mengangkat barang, yakni ia rutin mengonsumsi jamu tradisional dan pijat jika dirinya sudah mulai kelelahan.
“Kalau angkat barang masih kuat. Beban 50 kg masih keangkat. Gak pernah encok, saya rutin minum jamu dan pijat,” katanya.
Selama 32 tahun menjadi porter bukan waktu yang singkat. Udin telah banyak merasakan asam garam kehidupan di Stasiun Senen.
Salah satu yang paling diingat olehnya yakni ada salah seorang penunpang yang menggunakan jasanya, namun tak memberikan uang.
Buat Udin itu bukan hal yang harus diambil pusing. Dalam lubuk hatinya hanya bisa ikhlas menerima itu semua.
“Kadang pernah gak ada penglaris. Pernah ada orang minta tolong tapi gak dibayar, tapi saya ikhlas. Selang beberapa hari ada aja rejeki, jadi dibalas sama yang lain,” kata Udin membagikan pengalamannya.
Dalam menjalani profesinya, Udin berpegang teguh pada kejujuran dan rasa ikhlas.
Terkadang dirinya sering menemukan barang berharga milik penumpang, baik ponsel maupun barang berharga lainnya.
Udin tidak memanfaatkan hal itu untuk menambah penghasilannya. Ia justru mengembalikan barang tersebut ke petugas Stasiun Senen.