SuaraJakarta.id - Hari Ibu Internasional 2024 atau International Mother's Day diperingati pada 12 Mei. Indira Paramarini Sudiro memaknai Hari Ibu sebagai momentum untuk memberikan apresiasi terhadap ibu yang telah memberikan segenap cinta kepada anak-anaknya.
“Happy Int’l Mother’s day. Today,we honor and celebrate the amazing mothers who have touched our lives with their love and kindness. Also especially happy mother’s day to my late mama. Your strength, resilience, and unconditional love inspire me every day. I’m so blessed to have you as my source of happiness… For your love knows no bounds and your kindness knows no limit.I love you endlessly,” ucap Indira Sudiro melalui akun Instagram @ms.indirasoediro.
Selain mengucapkan selamat Hari Ibu, Indira Sudiro terlihat cukup aktif membagikan kegiatan di media sosial. Pemegang gelar Puteri Indonesia pertama ini masih bekerja sebagai konsultan bisnis di sela waktunya sebagai ibu rumah tangga. Ia juga mengajar public speaking dan body wellness, menjadi host, moderator, muse, MC, dan sesekali menjadi model.
Meski menjalani kegiatan cukup padat, wanita berusia 52 tahun ini tetap mengedepankan gaya hidup seimbang. Dia menyeimbangkan antara padatnya jadwal kegiatan dengan tetap mengedepankan pola hidup sehat, yaitu dengan mengatur pola makan dan olahraga rutin.
Baca Juga:Viral Pria Diduga Rekam Celana Dalam Wanita di Mal Jakbar, Polisi Turun Tangan
“Saya hari-hari yang saya lakukan adalah setiap hari olahraga. Jadi minimal satu minggu saya berolahraga empat sampai lima kali. Makan pun, banyak orang bilang jaga makan. Saya tidak jaga makan, tapi saya memilih apa yang saya makan. Kan kita bisa pilih apa yang mau kita makan. Saya kan enggak mungkin setiap hari saya nggak boleh makan nasi terus selama sekian tahun. Kan, enggak mungkin. Jadi harus disikapi dan kita harus memiliki trik agar tetap balance. Kuncinya seimbang," kata Indira Sudiro.
Indira Sudiro berharap para perempuan untuk selalu menjaga gaya hidup sehat. Sebab, kesehatan sangat penting, terutama bagi kaum ibu. Ketika sehat, para ibu bisa menjalani tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga dengan baik.
“Kita bicara terutama perempuan, perempuan itu makhluk luar biasa. Pun, tanggung jawabnya juga luar biasa, lebih dari laki-laki. Kenapa lebih dari laki-laki? Kita ibu rumah tangga jangan under estimate, bebannya luar biasa. Kalau kita tidak cukup sehat, kita tidak akan kuat menanggung semua beban itu. Paling penting kita harus sehat dulu, diri kita dulu. Sehat itu tidak hanya bicara badan, tapi juga spiritual dan mental. Kalau ibunya sehat, pasti anaknya, suaminya, akan terurus dengan baik. Kepada semuanya, laki dan perempuan, hidup sehat itu yang utama. Kamu punya segalanya, tapi kalau kamu tidak sehat apakah bisa menikmati semuanya? Kamu sehat, tapi kamu tidak punya apa-apa, kamu masih bisa bekerja mencari sesuatu. Sehat itu yang utama. Dan sehat saja tidak cukup, harus sehat dan bugar, healthy and fit. Sangat penting balance lifestyle,” ucapnya.
Untuk lebih menyuarakan pentingnya perempuan membangun diri menjadi lebih baik dari aspek jasmani, rohani, dan spiritual, Indira Sudiro bersama Angelina Sondakh dan Alia Febyani selaku pendiri JeLiTa Academy mengajak para perempuan untuk bergabung di acara 1 Day Workshop (JeLiTa Academy Batch.1 Vol.1) dengan tema “Body-Mind-Soul Connection to be a Better Version of Yourself” pada Sabtu, 1 Juni 2024, pukul 08.00 WIB di Hotel All Season, Jakarta.
Adapun materi yang akan dibawakan pada Workshop JeLiTa Academy ini mencakup keterlibatan spiritual dalam kehidupan sehari-hari; pengenalan dan perawatan diri (selfcare), body wellness, balance life style; serta gaya hidup sehat, nutrisi dan perawatan berdasarkan kepribadian.
Informasi mengenai pendaftaran silakan menghubungi Wulan di nomor WhatsApp 081514241345.
Pentingnya Perempuan Mengikuti Workshop JeLiTa Academy
Indira Sudiro menjelaskan perempuan wajib menjaga dirinya agar tetap sehat dan bugar, tak hanya secara fisik atau penampilan, namun juga sehat dan bugar secara mental dan spiritual. Melalui workshop tersebut para perempuan akan diajak untuk menyadari pentingnya pengembangan diri melalui pendekatan secara holistik yang meliputi keselarasan hubungan tubuh, pikiran dan jiwa.
“Perempuan itu di mana pun, kapan pun, mau muda, mau sedang, mau tua, yang dibicarakan topiknya nggak jauh dari apa sih? Penampilan, kan. Kita bicara penampilan, apa yang utama pasti kita bicara dari apa yang terlihat. Apa sih yang terlihat? Fisik. Kalau orang bilang, ‘Ya nggak apa-apalah kalau gue tambah usia, biasa lah kalau gue gendut, gue nggak cantik kayak dulu.’ Dianggapnya biasa. Padahal itu nggak biasa karena sebetulnya sejatinya kita itu bisa untuk menjaga paling tidak harus tetap sehat dan bugar,” kata Indira Sudiro.
“Tapi ini juga nggak bisa kita bilang hanya sehat dan bugar secara fisik karena semuanya terkoneksi. Tujuan kita menjaga kebugaran tubuh salah satunya juga supaya jiwa kita sehat. Nah untuk jiwa sehat itu apa saja yang harus dilakukan secara psikologis, mentally, spiritual? Karena kalau bicara secara fisik, bugar saja, sehat dan bugar, nggak cukup,” ucapnya lagi.
Tangguh Memperjuangkan Keadilan
Selain aktif mengajak perempuan untuk menjalani hidup sehat dan seimbang, rupanya Indira Sudiro juga tengah berjuang menyelesaikan permasalahan akta wasiat orang tua yang coba dibatalkan saudara/adik kandungnya.
Sebagai informasi, akta wasiat tersebut dipersoalkan saudara kandung Indira Sudiro. Setelah orang tuanya meninggal, saudara kandung Indira mengajukan Upaya Hukum Gugatan Waris dan Pembatalan Akta Wasiat di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, yang pada pokoknya adalah menetapkan harta warisan, ahli waris, dan membatalkan Akta Wasiat tersebut.
"Saya bersama adik kandung (perempuan) melakukan perlawanan terhadap keputusan PA yg mengabulkan gugatan pembatalan akta wasiat orang tua kami,” ujar Indira.
Indira mengaku sangat kecewa dengan putusan hakim yang mengabulkan gugatan tersebut. Namun, ia memastikan akan terus berjuang mempertahankan akta wasiat tersebut untuk bisa menjalankan amanah orang tua.
"Saya sangat sedih. Karena wasiat yang berupa amanah orang tua saya ini tidak bisa saya jalankan. Karena ada salah satu dari kami yang tidak bersedia menjalankan. Dan dikabulkan oleh pengadilan agama. Ini sangat tidak adil," katanya.
Saat ini, Indira Sudiro sudah menjalani 16 sidang di Pengadilan Agama Jakarta Selatan untuk mengurus kasus hukum ini. Sidang terakhir dilaksanakan pada Kamis, 25 April 2024.
Indira Sudiro berharap para hakim bisa terketuk hatinya dan bisa membuat keputusan dengan adil.
"Saya juga ingin mengetuk hati para hakim yang mengabulkan gugatan, yang membatalkan wasiat ini. Untuk kalian yang ditunjuk sebagai hakim, yang katanya mewakili Tuhan, bisakah berlaku adil? Saya betul-betul ingin mencari keadilan. Apapun sampai kapanpun saya akan terus berjuang. Memperjuangkan ini karena saya merasa dizolimi. Terutama karena ini menyangkut amanah orang tua kami, yang sekarang saya sebagai anak tertua," tuturnya.