SuaraJakarta.id - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana menyebutkan, rokok ilegal dapat merugikan negara. Pasalnya dari pajak rokok, dapat digunakan untuk pembangunan daerah.
Hal ini diungkapkanya pada sosialisasi ketentuan di bidang cukai 2024 Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem, Selasa (30/7/2024).
Menurutnya, dari pendapatan rokok yang kepada pemerintah, dapat digunakan di beberapa sektor pembangunan seperti kesehatan, infrastruktur, pendidikan.
Pihaknya mengimbau masyarakat Kabupaten Kediri untuk berperan aktif mencegah sekaligus memerangi peredaran rokok ilegal di wokayahnya.
Baca Juga:Ajak Ngobrol Mas Dhito, Anak TK : Om Bupati Gemoy
“Sudahlah itu menimbulkan penyakit, pajaknya tidak masuk ke pemerintah,” tegas bupati yang akrab disapa Mas Dhito tersebut.
Dikatakan Mas Dhito, dewasa ini selain dilapak-lapak offline, di martketolace online juga disinyalir adanya transaksi rokok ilegal tersebut.
Menanggapi hal ini, orang nomor satu di Kabupaten Kediri ini menyebutkan pihaknya tengah menyiapkan skema bersama pihak terkait untuk mengurai persoalan transaksi rokok ilegal online ini.
“Offline kita bisa tangani, karena online yang perlu di pantau. Karena kalau online transikanya dari handphone ke hanphone,” jelas Mas Dhito.
Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri, Kaleb Untung Satrio Wicaksono menambahkan dalam mengatasi peredaraan rokok ilegal, pemerintah daerah bekerjasama dengan kepolisian, kejaksaan dan beacukai untuk melakukan operasi.
Baca Juga:Jenguk Anak Mas Dhito, Mensesneg Pratikno ke Kediri
Selama ini, laporan yang masuk akan diproses dan kemudian akan dilakukan peninjauan lapangan. pihaknya menyebutkan, sebulan terakhir terdapat 4 laporan masuk dan ditemukan 2 kasus.
“Jika melanggar, akan diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tandasnya.