Perkuat Hasil Pemeriksaan Korban Kebakaran Glodok Plaza, RS Polri Butuh Banyak Data Tambahan

Hal ini mempermudah proses pencocokan data dengan jenazah korban yang ada di RS Polri.

Reky Kalumata
Jum'at, 17 Januari 2025 | 15:35 WIB
Perkuat Hasil Pemeriksaan Korban Kebakaran Glodok Plaza, RS Polri Butuh Banyak Data Tambahan
Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono saat mengecek Pos DVI Ante Mortem Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza.

SuaraJakarta.id - Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur membutuhkan lebih banyak data tambahan untuk memperkuat hasil pemeriksaan korban kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat pada Rabu (15/1) malam.

"Kami akan mengumpulkan data antemortem sebanyak-banyaknya berdasarkan laporan," kata Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko di Pos DVI Ante Mortem Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2025).

Hery menyebut semakin banyak data yang masuk, maka semakin memudahkan proses pencocokan data dengan jenazah korban yang sudah ada di RS Polri.

"Sehingga kami bisa segera mencocokkan hasil temuan antemortem tadi dengan data postmortem yang saat ini sedang kita lakukan pemeriksaan di kamar jenazah," ujar Hery.

Baca Juga:Ucapkan Terima Kasih, Bek Persija Ini Akui Banyak Belajar dari Shin Tae-yong

Selain itu, Hery berharap keluarga yang hadir langsung dari pihak keluarga inti seperti orang tua atau anak. Sehingga pengambilan sampel untuk pemeriksaan DNA dari korban bisa lebih mudah.

Lalu, Hery menyebut data pendukung dari teman, kerabat dekat, atau cerita pendukung bisa menjadi data tambahan pihak RS Polri.

"Kemudian kita juga perlu dukungan data-data misalnya dari temannya juga bisa. Misalkan pada waktu kejadian temannya keluar (dari peristiwa kebakaran) nah dia enggak keluar maka itu bisa menjadi tambahan data untuk memastikan," jelas Hery.

Adapun laporan yang masuk hingga pukul 11.30 WIB di Pos DVI Ante Mortem Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati sudah ada delapan.

Dari laporan tersebut, menurut Hery, ada kemungkinan melaporkan korban yang sama dan nantinya pihak RS Polri akan memilah dan menggabungkan informasi yang serupa.

Baca Juga:Bek Persija Pablo Andrade Tingkatkan Kondisi Fisik Demi Berikan Penampilan Terbaik

"Bisa jadi satu korban dilaporkan oleh dua orang bisa, kita pilah nanti. Dan itu memperkaya informasi. Misalnya pada waktu itu dia pernah operasi di RS mana, nah itu data juga bisa didapatkan, bisa bagus juga membantu," ucap Hery.

Menurut Hery, ada tiga kriteria korban yakni memungkinkan, sangat yakin, dan pasti yakin. Sehingga pihaknya terus menerima laporan sebanyak-banyaknya untuk memperkuat data yang ada.

Adapun pihak RS Polri juga bisa mengambil sampel lain misalnya baju-baju korban yang belum dicuci, topi, kaos kaki, dan lain sebagainya.

Dalam hal ini, RS Polri juga bekerja sama dengan Biro Pusdokkes di Bidang Laboratorium DNA yang sudah turun langsung mengambil sampel keluarga. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini