Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, pada 2024, DKI Jakarta mencatat total 1.888 kejadian kebakaran, yang berarti rata-rata terjadi sekitar lima kebakaran per hari. Jumlah ini menunjukkan penurunan sebesar 12,8 persen dibandingkan 2023.
Penyebab utama kebakaran adalah korsleting listrik, yang menyumbang 69 persen dari total kejadian.
Distribusi kejadian kebakaran per wilayah, tidak termasuk Kabupaten Kepulauan Seribu adalah sebagai berikut: Jakarta Selatan: 491 kejadian, Jakarta Barat (465 kejadian), Jakarta Timur (427 kejadian), Jakarta Utara (268 kejadian) dan Jakarta Pusat (237 kejadian).
Pramono Apresiasi Kinerja Damkar DKI karena Masih Dipercaya Publik
Baca Juga:Polisi Selidiki Remaja Bentrok di Jalan Kyai Tapa Jakarta Barat
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengapresiasi kinerja Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta atau damkar setempat karena sampai saat ini tetap dipercaya publik untuk menjaga keselamatan warga hingga operasi penyelamatan nonkebakaran.
“Saya sungguh mengapresiasi jajaran pemadam kebakaran, para relawan pemadam kebakaran dan 'fire safety manager', perwakilan dari gedung-gedung di Jakarta dalam menjaga keselamatan warga,” kata Pramono saat dijumpai di Jakarta Pusat, Senin.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, sepanjang 2024, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta telah menangani 1.969 kasus kebakaran dan 6.800 operasi penyelamatan nonkebakaran.
Artinya, kata Pramono, kepercayaan publik kepada petugas Damkar Jakarta terbilang cukup tinggi.
“Hampir ada 6.800 Kasus. Sehingga dengan demikian, inilah yang secara khusus, saya pesankan kepada kepala dinas dan seluruh jajaran untuk membangun kepercayaan publik, ini yang perlu ditingkatkan,” kata Pramono.
Baca Juga:Mimpi Sekolah Gratis di Jakarta Selangkah Lebih Dekat, Naskah Akademik Dikirim ke DPRD
Pramono mengatakan, peran pemadam kebakaran sendiri tak hanya sekadar menanggulangi kebakaran. Namun, pemadam juga bertugas untuk mencegah, menyelamatkan dan melindungi dari segala macam ancaman bencana.