BNI Atur Strategi Seimbangkan Pertumbuhan dan Risiko Kredit untuk Jaga Likuiditas

BNI mencatat pertumbuhan DPK sebesar 5% menjadi Rp819,58 triliun.

Fabiola Febrinastri | RR Ukirsari Manggalani
Rabu, 30 April 2025 | 20:06 WIB
BNI Atur Strategi Seimbangkan Pertumbuhan dan Risiko Kredit untuk Jaga Likuiditas
BNI mencatat pertumbuhan kredit sebesar 10,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY) menjadi Rp765,47 triliun (Dok: BNI)

SuaraJakarta.id - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menempuh langkah konservatif dalam penyaluran kredit di tengah tantangan likuiditas perbankan. Langkah ini dibuktikan dengan ekspansi terukur dalam menyalurkan kredit pada kuartal I-2025 dengan didominasi segmen korporasi yang berkualitas tinggi.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, dalam menghadapi ketidakpastian global, BNI tetap fokus memperbaiki kualitas kredit dan menjaga likuditas.

”BNI berfokus untuk memperkuat likuditas dengan menyeimbangkan antara pertumbuhan kredit dan faktor risiko, hal ini terlihat dari kontribusi segmen korporasi berkualitas yang mendominasi penyaluran kredit pada kuartal I tahun ini,” kata Okki dalam keterangan tertulis.

Pada kuartal I-2025, BNI mencatat pertumbuhan kredit sebesar 10,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY) menjadi Rp765,47 triliun. Segmen korporasi mendominasi portfolio kredit BNI yakni sebesar 56,6% dan segmen konsumer menjadi kontributor terbesar kedua sebesar18,9%. Sedangkan dari segmen menengah dan kecil, upaya yang dilakukan BNI adalah melalui akuisisi kredit yang menjadi rantai pasok (value chain) dari nasabah korporasi maupun nasabah eksisting lainnya.

Baca Juga:Bank Mandiri Percepat Sinergi Bisnis dengan Kopra Supplier Financing: Arus Kas Makin Efisien

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), transformasi digital turut menopang peningkatan dana murah. BNI mencatat pertumbuhan DPK sebesar 5% menjadi Rp819,58 triliun. Komposisi DPK didominasi oleh pertumbuhan tabungan yang solid sebesar 10,2% dan giro yang tumbuh 3,4% YoY. Hal ini menghasilkan komposisi CASA BNI di level 70,5%, meningkat dibandingkan akhir 2024 di level 69,9% . Biaya dana atau cost of fund kuartal I-2025 di level 2,75% secara tahunan dan membaik dibandingkan kuartal I-2024 di level 2,79%.

Strategi menjaga likuiditas terlihat dengan menurunnya loan to deposit ratio (LDR) secara kuartalan, dari 96,1% pada kuartal IV-2024 menjadi 93,1% di kuartal I tahun ini. Dengan kelonggaran likuiditas tersebut, BNI akan dapat menumbuhkan kredit sesuai target yang ditetapkan dengan terus menjaga kehati-hatian.

Dari sisi kualitas aset, rasio non performing loan (NPL) terjaga di level 2% dan loan at risk (LAR) turun menjadi 10,9% dari 13,3% pada kuartal I-2024. Perbaikan kualitas ini juga menghasilkan penghematan beban pencadangan yang dibentuk atau credit cost dari 1% menjadi 0,9% yang juga sejalan dengan target aspirasi BNI tahun ini. ***

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini