SuaraJakarta.id - Pelatihan tanggapan bencana yang digelar di Aula Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang turut diikuti oleh ratusan warga. Kegiatan ini juga melibatkan menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Pelatihan tidak hanya berisi teori, tetapi juga praktik nyata. Warga diajak memahami langkah pencegahan, penanganan gempa bumi, hingga simulasi kebakaran. Salah satu yang ditekankan adalah penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) secara tepat.
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Kecamatan Mauk, M Iqbal Bellamy, menegaskan pentingnya kegiatan semacam ini untuk memperluas pengetahuan masyarakat.
“Kami berharap seluruh peserta dapat memahami langkah-langkah pencegahan, penanganan, serta upaya meminimalisir risiko bencana di sekitar kita,” ujarnya ditulis pada Jumat (5/9).
Baca Juga:Periksa Instalasi Listrik Cegah Risiko Rumah Kebakaran Saat Ditinggal Mudik Lebaran
Kegiatan yang digelar lewat program CSR PIK2 itu juga memberikan bantuan tenda pleton sebagai fasilitas darurat pascabencana.
Tenda tersebut dinilai penting untuk menambah kesiapan wilayah Mauk yang masuk kategori rawan bencana.
Kehadiran program ini disambut positif warga yang merasa selama ini minim akses pelatihan kebencanaan. Mereka berharap kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut agar semakin banyak masyarakat paham cara menyelamatkan diri.
“Saya baru tahu cara mengecek masa kadaluarsa APAR dan bagaimana menggunakannya dengan benar. Hal sederhana seperti ini penting sekali karena bisa menyelamatkan keluarga saat kebakaran,” ujar warga bernama Siti Nurjana.
Selain teori dan praktik, simulasi juga dilakukan agar masyarakat terbiasa menghadapi situasi darurat. Mulai dari evakuasi gempa, penggunaan jalur aman, hingga langkah awal memadamkan api kecil ditunjukkan langsung di lapangan.
Baca Juga:Pemprov DKI Isyaratkan Tambah Personel Damkar Tahun Ini