- Bambang Tri penulis buku Jokowi Undercover Kini ngaku butuh donasi
- Penasaran dengan bunker Jokowi yang disebut berisi Rp 6.000 Trilliun
- Siap mencari bunker itu untuk dibagi-bagi
Namun, di balik semangatnya yang membara, Bambang Tri Mulyono menghadapi kenyataan pahit.
Dirinya kini membutuhkan perlindungan dan donasi agar tidak terbunuh sebelum bisa memberikan manfaat sebagai saksi. Secara gamblang, ia mengungkapkan kebutuhan finansialnya.
“Masalahnya sekarang, ya jangan sampai saya terbunuh sebelum hadir di sidang. Itu gimana caranya saya masih tetap hidup,” ungkap Bambang.
“Supaya saya tetap hidup, saya butuh donasi. Biar orang ngomong apa, saya ngemis atau bagaimana. Lebih baik ngemis daripada merampok duitnya negara,” tambahnya.
Baca Juga:Target Raih Tiga Poin Lawan Persis Solo, Carlos Pena: Persija Harus Jaga Momentum
Di sisi lain, Presiden Jokowi sendiri telah menanggapi isu ijazah palsu ini, mengklaim bahwa semua informasi yang diragukan keasliannya adalah untuk kepentingan politik.
“Ijazahnya sulit dicari – cari salahnya, belok ke skripsi.
Skripsinya juga palsu, aduh,” ujar Jokowi.
“Skripsi diragukan, Ganti lagi ke KKN. Ini dari ijazah lari ke skripsi, lari ke KKN. KKNnya didatangi ke sana, wong kita juga KKN, tapi ya kalau suruh ingat – ingat kan sudah 40 tahun, 40 – 50 tahun yang lalu kita masuk, 45 tahun yang lalu, lulus kalau saya 85,” sambungnya.
Meskipun demikian, Jokowi menegaskan akan terus mengikuti proses hukum yang ada.
Baca Juga:Pelatih Satria Muda Jakarta Antisipasi Pemain Asing Milik Kesatria Bengawan Solo
Dalam situasi ini, Bambang Tri Mulyono berharap uluran tangan dari masyarakat Indonesia untuk mendukung kelangsungan hidupnya agar dapat terus berjuang membongkar kebenaran yang diyakininya.
Kontributor : Kanita