Menkeu Purbaya Akui Songong di Awal Jabatan: Dirujak Satu Hari Saya

Menkeu Purbaya mengakui dicap "songong" di awal jabatan akibat komunikasinya. Namun, ia tegaskan ketegasannya berdasar studi mendalam masalah ekonomi & siap minta maaf

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 28 Oktober 2025 | 12:00 WIB
Menkeu Purbaya Akui Songong di Awal Jabatan: Dirujak Satu Hari Saya
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa [Antara/Aditya Pradana Putra]
Baca 10 detik
  • Menkeu Purbaya memindahkan dana dari BI ke bank untuk memompa ekonomi setelah lama mempelajari kelemahannya.
  • Purbaya akui sempat dianggap "tengil" oleh publik, namun ia tak segan untuk meminta maaf jika berbuat salah.
  • Purbaya mengantongi nama importir pakaian bekas ilegal dan mengancam akan menindak tegas demi industri lokal.

SuaraJakarta.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa secara terbuka mengakui citra yang melekat pada dirinya di awal masa jabatan.

Ia sadar betul bahwa gaya komunikasinya yang ceplas-ceplos dan beberapa pernyataan kontroversial membuatnya dicap sebagai menteri yang "songong" dan "tengil" oleh publik.

Pengakuan ini dilontarkan Purbaya saat merefleksikan sorotan tajam yang ia terima sejak hari pertama menjabat.

Alih-alih menyangkal, ia justru membenarkan persepsi publik tersebut dengan santai.

Baca Juga:Dana DKI Jakarta Rp14 Triliun 'Menganggur'? Rano Karno Ungkap Fakta Sebenarnya

“Apalagi hari pertama saya bikin blunder kan. Pasti rakyat pikir ini orang Menteri songong, tengil, bego kelihatannya, gitu, haha. Dirujak satu hari saya,” ujar Purbaya.

Meski demikian, Purbaya menegaskan bahwa di balik karakternya yang terkesan angkuh, ia adalah pribadi yang tidak ragu untuk mengakui kesalahan.

Baginya, meminta maaf adalah sebuah tindakan yang mudah dilakukan jika ia memang terbukti salah.

“Ya minta maaf nggak bayar saya. Mau seratus kalipun ya tetap saya ucapkan minta maaf kalau saya salah,” tegasnya.

Ketegasan Berdasar Studi Mendalam

Baca Juga:PNM Raih Penghargaan Global Microfinance & Female Empowerment Award!

Sikap tegas dan sigap Purbaya dalam mengambil kebijakan ternyata bukan tanpa alasan. Ia mengaku telah lama mempelajari titik-titik lemah dalam perekonomian Indonesia, jauh sebelum menjabat sebagai menteri.

“Enggak, saya itu sudah lama mempelajari kelamahan kita apa,” aku Purbaya. “Selama 2 tahun, 3 tahun terakhir itu uangnya kering di sistem. Terus saya lihat di mana uang itu berlari? Jadi missing money nya di mana? Saya lihat sebagian rekening pemerintah di BI, sebagian BI juga yang nyerap,” urainya.

Berbekal pemahaman itu, ia langsung mengeksekusi kebijakan strategis seperti memindahkan dana pemerintah dari Bank Indonesia (BI) ke sistem perbankan untuk melancarkan aliran kredit dan menggerakkan roda ekonomi.

Gaya "songong" yang berwibawa itu juga ia tunjukkan saat menangani masalah impor pakaian bekas ilegal. Tanpa ragu, Purbaya mengeluarkan peringatan keras dan mengklaim telah mengantongi nama-nama para pemain besar di bisnis tersebut.

“Nama-namanya saya udah punya sih, siapa yang tukang impor segala macam,” sebut Purbaya.

“Saya harapkan mereka mulai hentikan itu. Karena ke depan kita akan tindak,” tegasnya kembali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini