- Wuling Air EV bekas diprediksi stabil di rentang harga Rp130 juta hingga Rp175 juta karena operasionalnya efisien dan suku cadangnya mudah didapat.
- Hyundai Ioniq 5 bekas diperkirakan mempertahankan harga tinggi antara Rp710 juta hingga Rp900 juta sebab desain premium dan fiturnya menarik.
- Kondisi dan kapasitas retensi baterai menjadi faktor penentu utama yang sangat krusial dalam menentukan nilai jual mobil listrik bekas.
SuaraJakarta.id - Sepanjang 2025, tren mobil listrik bekas terus berkembang di Indonesia. Dua model yang paling banyak diburu adalah Wuling Air EV dan Hyundai Ioniq 5. Meski berasal dari segmen berbeda — Air EV sebagai city EV kompak dan Ioniq 5 sebagai EV premium, keduanya punya daya tarik kuat di pasar bekas.
Berikut 5 prediksi harga pasaran kedua model ini menjelang akhir 2025, lengkap dengan faktor yang memengaruhi pergerakan harganya.
1. Wuling Air EV Bekas – Stabil di Level Terjangkau
Wuling Air EV dikenal sebagai mobil listrik perkotaan yang efisien & murah dipakai. Di pasar bekas, permintaan model ini semakin kuat karena:
a. biaya operasional rendah,
b. insentif dan minat terhadap EV kecil meningkat,
c. suku cadang lebih mudah hadir dibanding EV lain.
Baca Juga:6 Mobil Bekas di Atas 15 Tahun yang Mesinnya Masih Terkenal Super Bandel
Prediksi harga bekas Air EV akhir 2025:
Rp 130 juta – Rp 175 juta (tergantung km, kondisi baterai, dan lokasi penjualan)
Faktor penentu harga:
a. Kapasitas dan kondisi baterai (paling krusial),
b. umur & servis rutin,
c. garansi pabrikan yang masih berlaku.
2. Hyundai Ioniq 5 – Premium EV dengan Harga Bekas Masih Tinggi
Hyundai Ioniq 5 adalah mobil listrik premium yang performanya dirasakan setara EV global lain. Untuk model bekasnya:
a. banyak pembeli melihatnya sebagai alternatif crossover listrik berkualitas,
b. desain futuristik & fitur lengkap jadi daya tarik tersendiri.
Prediksi harga bekas Ioniq 5 akhir 2025:
Rp 710 juta – Rp 900 juta (varian AWD/Long Range bisa lebih tinggi)
Baca Juga:9 Mobil Bekas untuk Kebutuhan Fitur Lengkap dan Teknologi Canggih
Faktor penentu harga:
a. Versi baterai & konfigurasi AWD/RWD,
b. sejarah servis & pemakaian,
c. insentif regional terhadap EV.
3. Harga Bekas Tergantung Baterai: Kunci Nilai EV
Baik Air EV maupun Ioniq 5, kesehatan baterai adalah penentu utama harga pasaran bekas. Umumnya:
a. baterai dengan capacity retention tinggi (>80%) mendapat harga lebih premium,
b. mobil dengan riwayat penggantian modul atau downgrade cenderung turun signifikan.
Prediksi tren baterai akhir 2025:
a. model 2022–2024: baterai sehat masih umum
b.-model awal 2021 (Ioniq 5): perlu pemeriksaan lebih teliti
4. Insentif & Kebijakan Lokal Bisa Dongkrak Harga Bekas EV
Beberapa kota besar di Indonesia sudah memberikan eksperimen insentif EV (parkir gratis, diskon tol, dsb). Permintaan mobil listrik bekas di area ini diperkirakan lebih stabil atau naik tipis di akhir 2025.