Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Yosea Arga Pramudita
Senin, 12 Oktober 2020 | 12:56 WIB
Kondisi tembok pembatas kali di pemukiman yang roboh menutup aliran Kali Anak Setu, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (11/10/2020) (ANTARA/HO-Damkar Jakarta Selatan)

SuaraJakarta.id - Insiden banjir dan longsor yang menerjang pemukiman penduduk di Jalan Damai RT. 004/RW. 002, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan menyisakan trauma bagi warga. Khususnya bagi anak-anak dan balita.

Cerita itu datang dari seorang warga bernama Evi Yuliana (31). Hingga hari ini, dua anaknya yang berusia 5 dan 3 tahun tersebut masih takut jika air sewaktu-waktu mampir lagi ke rumahnya.

"Jadi kalau dibilang trauma, anak saya paling kecil ini yang paling trauma," ungkap Evi saat dijumpai di lokasi, Senin (12/10/2020).

Evi mengungkapkan, sang anak masih takut melihat air. Dia menyebut, sang anak takut hanyut terbawa air bilamana sedang rebah di atas kasur.

Baca Juga: Hingga Hari Ini, Air Masih Genangi Pemukiman Warga di Ciganjur

"Tidur di atas kasur sampai sekarang ‘ayo bunda nanti kita hanyut, ayo bunda’. Apalagi kalau lihat air, tidak berani," sambungnya.

Kini, Evi tengah pusing tujuh keliling, bagaimana tidak, rumah kontrakan yang dia sewa kini roboh, harta benda miliknya tidak ada yang selamat, dan dua anaknya kini mengalamai trauma.

"PR berat saya ya ini, trauma anak. Bukan lihat lagi, saksi hidup makanya sampai sekarang trauma bener-bener pada saat kejadian," ungkapnya.

Saat ini, Evi berserta keluarga kecilnya mengungsi di kediaaman orang tuanya yang berada di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Dia memilih menaruh dua anaknya di sana agar trauma yang melanda perlahan-lahan sirna.

"Kalau saya anak saya ungsikan ke rumah neneknya biar lepas dari sini gitu, dengan cara bawa mainan atau dengan cara melihat film kartun, games. Saya bacain dongeng," ujar Evi.

Baca Juga: Warga Ungkap Detik-detik Longsor di Ciganjur Tewaskan Satu Orang

"Tapi kan namanya pikiran anak masih jernih, lebih kuat dia daripada kita. ‘Bunda rumah kita masih hanyut, aku nggak mau ini bunda’. Gitu," katanya menambahkan.

Load More