Tetapi, kemudian bio gas itu dihentikan lantaran dari toren tempat penampungan bio gas meledak. Ada satu meledak akibat adanya kebocoran.
"Meledaknya nggak terlalu kencang, seperti letusan balon dan nggak bahaya. Setelah itu, akhirnya nggak kita pakai sampai sekarang karena nggak bisa diperbaiki," tutur Ebas salah satu pengasuh pesantren.
Sebetulnya, pihak ponpes berharap bio gas tersebut dapat digunakan lagi. Tetapi, terkendala modal.
Diperkirakan, butuh Rp 15 juta untuk membuat satu paket petalatan bio gas dengan kotoran sapi itu.
Baca Juga: Siapapun Menang Pemilu AS, Tak Pengaruhi Kebijakan Iran ke Washington
Suara.com keliling pesantren untuk melihat bekas lahan lokasi penanaman bibit mutan. Kini lahan itu hanya tersisa beberapa meter. Lahan itu kini dimanfaatkan oleh para santri unuk menanam singkong dan cabai.
Pondok Pesantren Nurul Ihsan cukup luas. Masuk ke sana tidak terhalang gerbang atau pagar, 'loss' pesantren terlihat dari luar.
Ada masjid megah di depan pondok, di kelilingi sekira dua bangunan asrama santri bertingkat. Di belakang ponpesnya, ada kandang sapi dan empat ekor sapinya sedang memakan rumput.
Di belakang kandang itulah, ada bekas lahan tanam mutan kerjasama dengan Batan. Diperkirakan, luasnya mencapai 1 hektar. Tetapi, tidak semua dimanfaatkan, hanya beberapa ratus meter saja yang dimanfaatkan.
Terkini, lahan itu sudah beralih kepemilikan dan fungsi menjadi lahan perumahan. Sudah ada tembok besar di sana menjadi pembatas lahan perumahan dengan lahan ponpes. Sudah ada puluhan rumah yang berdiri, tapi masih ada lahan yang tersisa dan cukup luas.
Baca Juga: Bapeten Tingkatkan Keselamatan dan Keamanan Energi Nuklir Lewat IKKN
Beruntung, ada sedikit lahan yang tersisa berukuran sekira luas 3x10 meteran. Lahan itu, dimanfaatkan untuk lahan tumpang sari. Mulai dari singkong, cabai dan pisang.
Berita Terkait
-
Ancaman Trump Bayangi Perundingan Nuklir AS-Iran di Oman
-
Trump Ancam Bom Iran! Reaksi Keras Jika Tolak Negosiasi Nuklir
-
Sanksi AS Terkait Nuklir Disebut Ilegal, Tiongkok dan Rusia Desak Akhiri Tekanan ke Iran
-
AS Desak PBB Kecam Aktivitas Nuklir Iran, Sebut Sebagai Bentuk Perilaku Kurang Ajar
-
Tiongkok, Rusia, Iran Gelar Latihan Militer di Tengah Ketegangan Nuklir dan Ancaman Houthi
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Gubernur Pramono Singgung Performa Inkonsisten Rizky Ridho di Persija: Di Timnas Mainnya Bagus
-
Halal Bihalal Berujung 'Sidang', Gubernur Pramono Tanya Biang Kerok Performa Persija Jeblok
-
Janji Tinggal Janji? Warga Kampung Bayam Gigit Jari, Kunci KSB dari Gubernur Pramono Cuma Simbolis!
-
Banten-Jakarta Berbagi Macet hingga Banjir, Andra Soni Cs Temui Pramono Anung di Balai Kota
-
Bank Mandiri Percepat Sinergi Bisnis dengan Kopra Supplier Financing: Arus Kas Makin Efisien