Setiap hari, Sony menyebut, sedikitnya menyiapkan 400 porsi makanan. Terkadang bisa lebih dari itu jika sedang ramainya orang.
"Bisa lebih kadang dari 400 porsi. Kalau lagi ramai banget. Karena kita memperbolehkan orang yang makan di sini, juga dibungkus untuk keluarganya," paparnya.
"Meskipun selalu ramai, kita selalu mengedepankan protokol kesehatan dengan meminta setiap orang yang kesini memakai masker dan cuci tangan," tuturnya.
Sony mengaku, keluarga terlebih adik iparnya tidak ingin rumah makan yang dibangun melanggar aturan dari pemerintah atau menjadi klaster penyebaran virus Covid-19.
Baca Juga: Warung Makan Rakyat Gratis di Depok
"Rumah makan ini dibantu lima orang keluarga, termasuk istri saya. Kemudian kita membayar dua orang tukang masak. Sementara kalau Tito terkadang kesini karena dia tinggalnya di Jakarta," sebutnya.
Dia berharap, rumah makan gratis uwais bisa terus bertahan hingga tanpa batas waktu. "Kalau kontrak dua tahun habis, jika Allah SWT berkehendak dilanjutkan, kenapa tidak," tutupnya.
Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Di Garasi UMKM yang Didirikan Mas Dhito, Wisatawan Asal California Antusias Melihat Seni Tari Lokal
-
Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp400 Ribu Lewat 9 Link DANA Kaget Hari Ini
-
Tumbuhkan Ekonomi Inklusif, Bank Mandiri Bekali 70 Usahawan Kreatif Naik Kelas di Depok
-
5 Rekomendasi Warna Cat Dulux Untuk Ruang Tamu Agar Terlihat Mewah
-
UMKM MerapatKUR BCA 2025: Pinjaman Tanpa Agunan Hingga 500 Juta