Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Stephanus Aranditio
Minggu, 29 November 2020 | 09:35 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. (Suara.com/Rambiga)

SuaraJakarta.id - Tim Medis MER-C mengecam sikap Wali Kota Bogor Bima Arya yang dianggap tidak beretika dan terlalu banyak mengintervensi penanganan kesehatan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad menyatakan, bahwa Bima Arya sudah melanggar privasi pasien dengan ingin mengungkapkan kondisi kesehatan ke publik.

"Wali Kota Bogor tidak beretika dalam mempublikasi kondisi pasien kepada publik, sehingga menimbulkan kesimpangsiuran dan keresahan bagi masyarakat," kata Sarbini dalam keterangannya, Minggu (29/11/2020).

Rencana Bima Arya mendatangi manajemen Rumah Sakit UMMI jika Habib Rizieq menolak diswab juga dianggap sudah melanggar etika kedokteran dan mengganggu Rizieq yang tengah beristirahat.

Baca Juga: Alasan Habib Rizieq Pilih Keluar dari Rumah Sakit UMMI Bogor

"Wali Kota Bogor perlu belajar etika kedokteran tentang independensi tenaga medis dalam bekerja dan hak pasien untuk menerima atau menolak atas semua upaya pemeriksaan dan pengobatan yang akan diberikan tanpa ada intervensi atau tekanan pihak manapun," tegasnya.

Sarbini menegaskan bahwa tenaga medis wajib menjaga profesionalitas dan menghormati hak-hak pasien, meski dalam situasi bencana atau peperangan sekali pun.

"Perihal menyampaikan kondisi kesehatan adalah domain keluarga. Bahkan pihak RS atau dokter yang merawat tidak memiliki hak untuk menyampaikan tanpa seizin keluarga," imbuh Sarbini.

Load More