Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 21 Januari 2021 | 13:05 WIB
Kemacetan terjadi di Jalan H. R. Rasuna Said menuju Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan, pada Senin (15/6/2020) sore. (Suara.com/Bagaskara)

SuaraJakarta.id -
DKI Jakarta dinyatakan telah keluar dari kota termacet di dunia versi tom tom traffic index. Dari 416 kota, ibu kota Indonesia kini menempati peringkat ke 31 dengan tingkat kemacetan mencapai 36 persen.

Berdasarkan laman tom tom, Jakarta sudah masuk 10 besar kota termacet sejak tahun 2017. Dari peringkat empat, lama kelamaan angkanya membaik jadi urutan tujuh di 2018, 10 saat 2019 dan terakhir tahun 2020 keluar jadi 31.

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan hal ini merupakan kabar baik bagi Jakarta. Atasannya, Gubernur Anies Baswedan dianggap berjasa lewat kebijakan yang dibuat selama ini.

"Pak Anies melakukan beberapa terobosan dan kebijakan yang alhamdulillah secara perlahan mulai terlihat hasilnya," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/1/2021).

Baca Juga: Wagub DKI: TPU Srengseng Sawah Sudah Terima Pemakaman Jenazah Covid-19

Tak hanya itu, politisi Gerindra ini juga menyebut kemacetan yang diklaim berkurang ini juga karena partisipasi dari masyarakat. Diiringi dengan kebijakan yang dibuat, maka lalu lintas sekarang menjadi lebih lancar.

"Ini berkat kerja sama dari seluruh jajaran instansi dan semua masyarakat, semua bersama sama dengan Pemprov dan Dishub dan semuanya yang membantu berupaya agara Jakarta ke depan terbebas," tuturnya.

Ia meyakini hasil positif ini akan terus berlanjut ke depannya. Bahkan di akhir jabatan Anies dan dirinya, Jakarta akan semakin menjauh dari predikat kota termacet di dunia.

"Mudah-mudahan dua tahun ke depan kita akan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi," pungkasnya.

Baca Juga: Pastikan Aman, Wagub DKI Ingatkan Denda Penolak Vaksin Covid-19

Load More