SuaraJakarta.id - Aksi penamanan pohon dilakukan warga di Jalan Marsekal Suryadharma, Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Kamis (25/2/2021).
Aksi tersebut sebagai bentuk demo jalan rusak yang tak kunjung direalisasi janji perbaikannya oleh Pemerintah Kota Tangerang.
Warga yang berunjuk rasa itu tergabung dalam Masyarakat Selapajang Bergerak Bersama Santri Mengabdi.
Wildan Aspuri, selaku Koordinator Aksi mengatakan, aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Pemkot Tangerang terkait rusaknya jalan di Selapajang Jaya.
Baca Juga: Kronologi Penyiraman Air Keras Terhadap Pelajar 16 Tahun di Tangerang
"Betapa memprihatinkan sekali, jalan raya penghubung antar Kota dan Kabupaten Tangerang ini hancur seperti kubangan kerbau. Padahal jalan dilalui oleh banyak pengendara baik dari Kabupaten Tangerang yang hendak bekerja atau sebaliknya," ungkapnya.
Sebelumnya Pemkot Tangerang telah melakukan perbaikan melalui DPUPR Kota Tangerang dengan hanya menambal sulam saja menggunakan batu conblock dan batu split.
"Jalan Marsekal Suryadharma ini memiliki panjang hampir 1 km lebih dan tidak jauh berbeda dengan Jalan Juanda yang berada di Batuceper. Tapi kenapa jalan ini hanya mendapatkan perbaikan sepanjang 233 meter dengan rencana anggaran belanja Rp 2 miliar saja," ucapnya.
Wildan berharap Pemkot Tangerang segera melakukan perbaikan jalan tersebut karena kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan.
"Sudah banyak warga yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut, dari luka yang kecil sampai sampai ada korban yang meninggal dunia di tempat," terangnya dikutip dari Bantennews.co.id—jaringan Suara.com—Jumat (26/2/2021).
Baca Juga: Polisi Bekuk Penyiram Air Keras Terhadap Pelajar di Tangerang
Aksi demo jalan rusak itu sendiri tidak hanya dilakukan dengan menanam pohon di kubangan. Warga juga membawa poster bertuliskan, “Selamat Datang di Wisata 1000 Lubang”.
Berita Terkait
-
Cigudeg Resmi Jadi Ibu Kota Bogor Barat, Ini Potensi Unggulnya
-
Saat Aktivis Walhi Geruduk DPR, Desak Pemerintah Atasi Krisis Ekologis di Kalimantan Tengah
-
6 Rekomendasi Wisata Air Terjun di Sumba, Ada yang Mirip Niagara
-
Pulau Maratua, Surga Tersembunyi di Bagian Terluar Indonesia
-
15 Mahasiswa Trisaksi yang Demo Peringatan Reformasi Masih Ditahan Polisi
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Bank Mandiri Raih Prestasi Global: The Best Trade Finance Bank in Indonesia dari The Asian Banker
-
Ada 23 Titik Pencemaran Lingkungan di Sungai Cirarab Tangerang, Menteri LH Tindak 5 Perusahaan
-
Rahasia DANA Kaget Terbongkar, Begini Cara Raih Ratusan Ribu Rupiah Tiap Bulan
-
Pabrik Peleburan Baja di Tangerang Disetop Menteri LH, Diduga Cemari Udara
-
KLH Segel Pabrik Tekstil di Cikupa Tangerang, Diduga Jadi Biang Kerok Pencemaran Lingkungan