SuaraJakarta.id - Pendiri Partai Demokrat Hencky Luntungan mengaku telah mengundang Staf Kepresidenan Moeldoko dalam acara perayaan HUT Demokrat ke-20 yang diadakan pihaknya di Hotel JHL Solitaire, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Jumat (10/9/2021) malam.
Namun, kata Hencky, Moeldoko tak bisa hadir. Ia tidak tahu alasan Moeldoko tak datang ke acara tersebut.
"Pak Moeldoko enggak hadir. Tidak ada konfirmasi, mungkin ada kesibukan lain. Masa kita marah karena tidak bisa hadir," ungkap Hencky di lokasi, Jumat malam.
Sementara itu, acara nonton bareng (nobar) sejarah pendirian Partai Demokrat yang menjadi agenda utama dalam perayaan HUT tersebut juga batal digelar.
Hal itu usai massa kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggeruduk dan mengancam bakal membubarkan acara jika terdapat atribut partai dalam perayaan Haul Demokrat ke-20 yang digelar pendiri Demokrat itu.
Sebelumnya, dalam surat undangan yang beredar, tertulis agenda utama dalam acara itu adalah nonton bareng sejarah berdirinya Partai Demokrat.
Hencky mengatakan, pihaknya berencana nobar sejarah berdirinya Partai Demokrat, tujuannya untuk meluruskan sejarah pendirian partai.
"Saya ingin menyampaikan sesuatu yang benar kapan partai ini dilahirkan. Sejak partai ini dilahirkan sampai saat ini dan enggak ada ujaran kebencian di situ," kata Hencky di lokasi, Jumat (10/9/2021).
Acara Haul ke-20 Partai Demokrat ini sempat molor dari jadwal lantaran adanya puluhan massa dari kubu AHY yang meminta acara tersebut dibubarkan.
Baca Juga: Langgar Kesepakatan, Polisi Bubarkan Massa Kubu AHY Geruduk HUT Demokrat di Tangerang
Semula acara dijadwalkan pukul 19.00 WIB. Namun acara baru dimulai sekira pukul 20.00 WIB.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah massa yang mengaku perwakilan kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggeruduk acara perayaan HUT Demokrat yang diselenggarakan oleh pendiri Demokrat di Hotel JHL, Tangerang.
Mereka memaksa masuk ke tempat acara untuk meminta agar acara tersebut dibubarkan. Massa yang menggeruduk jumlahnya terus berdatangan dan sambil berteriak untuk membubarkan acara.
Julham Firdaus, salah satu dari massa yang menggeruduk, meminta agar panitia menurunkan segala macam atribut yang berkaitan dengan Partai Demokrat. Sebab, acara tersebut dianggap ilegal.
Julham melontarkan permintaan tersebut langsung kepada salah satu pendiri Partai Demokrat Hencky Luntungan.
"Secara personal dan pribadi, tolong layar dan atribut (dicopot). Minta tolong bang, abang jiwa Demokrat kami pun jiwa Demokrat," kata Julham kepada Hencky.
Tag
Berita Terkait
-
Qodari Ungkap Perbedaan KSP Era Baru: Lebih Fokus pada Verifikasi Lapangan dan Pendekatan Holistik
-
AHY Dukung Tim Investigasi Independen Demo Ricuh: Penting untuk Lawan Hoaks dan Teori Konspirasi
-
Bali Diterpa Banjir Bandang, AHY Soroti Alih Fungsi Lahan
-
Terungkap! AHY Bongkar Misi Khusus Gibran Sambangi SBY di Cikeas Pagi-pagi
-
Gibran Sambangi SBY di Cikeas, AHY: Sampaikan Selamat Ulang Tahun ke-76
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
DANA Kaget Rp109 Ribu: Rebutan Saldo Gratis, Ini Trik Klaimnya 3 Link Aktif
-
KPK Dalami Keterlibatan 13 Asosiasi dan 400 Biro Haji dalam Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Pimpinan PPP Minta Maaf: Tidak Ada PAW
-
5 Rekomendasi Hotel di Hong Kong untuk Liburan dan Belanja
-
Ibadah Umrah Gunakan Jenis Visa Apa? Ini Penjelasan Arab Saudi