SuaraJakarta.id - Rumah bos limbah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) disatroni kawanan perampok. Satu penghuni rumah babak belur dikeroyok dan nyaris kehilangan nyawa.
Diketahui, para perampok menyatroni rumah bos limbah, ABN (37) dan K (29), yang berada di Perumahan Bukit Indah, Serua, Ciputat, Tangsel.
Ditemui SuaraJakarta.id—grup Suara.com—di kediamannya, K bercerita peristiwa perampokan itu terjadi pada Minggu (28/11/2021).
Saat itu rumahnya memang dalam keadaan sepi lantaran keluarganya sedang pergi menghadiri acara keluarga di Anyer.
Baca Juga: Kasus Perampokan Sadis Gudang Rokok Solo, Pelaku Tinggalkan Satpam Sekarat
Di rumah itu hanya menyisakan adik kandung K berinisial R (18) yang memang diminta untuk menjaga rumah selama ditinggal pergi.
"Kami dapat kabar jam 12 malam lewat, 00.30 WIB lah dia (R) sudah nangis dan lemas katanya ada maling. Kondisi rumah memang lagi sepi karena kami lagi pergi ke acara keluarga di Anyer," katanya ditemui Selasa (30/11/2021).
K mengungkapkan, dari pengakuan sang adik, kawanan perampok berjumlah tiga orang. Para pelaku masuk ke pekarangan rumah melalui pintu pagar samping garasi.
Saat itu, R sempat mendengar suara pagar garasi berbunyi seperti ada yang membuka. Namun, R hanya berpikir suara itu lantaran terkena hembusan angin.
Lantaran rasa penasaran, R kemudian memastikan sumber suara tersebut di garasi.
Baca Juga: Video Ibu Lawan Perampok yang Main Tebas Pakai Parang, Selamatkan Nyawa Anaknya
"Nah pas cek garasi, adik saya kaget ternyata sudah ada dua orang yang masuk ke garasi. Malingnya juga sama-sama kaget dikira rumahnya kosong, ternyata ada orang," ungkap K.
R kemudian mendapat pukulan di bagian leher belakang dan terhuyung kemudian dikeroyok oleh para perampok.
"Tengkuk leher dipukul benda keras balok atau kayu, sempat berbayang. Terus adik saya ditendangin tapi masih berusaha melawan," tuturnya.
Selain babak belur dikeroyok, R juga diserang menggunakan senjata tajam berupa pisau. R hampir tertusuk. Beruntung dia dapat menghindar dan hanya mengenai lengan kiri hingga paha kanan.
"Hampir kena tusuk. Lengan kiri luka tersayat pisau, di perut sebelah kiri ada sayatan, paha kanan juga kena sayatan. Sayatannya lumayan cukup dalam," paparnya.
Usai mengeroyok dan melukai R, kawanan perampok kemudian berusaha mengambil laptop milik korban dan motor yang tengah terparkir di dalam garasi. Beruntung motor gagal dibawa lantaran pintu rolling door garasi macet.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Ban Pecah, Mobil Boks Terguling di Tangsel, Pengemudi dan Penumpang Luka-Luka
-
Selain Kapolres Tangsel, SPS Catut Nama Pejabat Kementerian, Tipu Korban Rp 164 Juta
-
Wali Kota Minta Warga Tangsel Tak Berlebihan Rayakan Nataru: Ancaman COVID-19 Masih Nyata
-
Pemkot Tangsel Siap Terapkan PPKM Level 3 Saat Nataru, Pengunjung Mal Dibatasi
-
Apindo Tangsel Tolak Kenaikan UMK 2022: Memberatkan
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Bank Mandiri Raih Prestasi Global: The Best Trade Finance Bank in Indonesia dari The Asian Banker
-
Ada 23 Titik Pencemaran Lingkungan di Sungai Cirarab Tangerang, Menteri LH Tindak 5 Perusahaan
-
Rahasia DANA Kaget Terbongkar, Begini Cara Raih Ratusan Ribu Rupiah Tiap Bulan
-
Pabrik Peleburan Baja di Tangerang Disetop Menteri LH, Diduga Cemari Udara
-
KLH Segel Pabrik Tekstil di Cikupa Tangerang, Diduga Jadi Biang Kerok Pencemaran Lingkungan