SuaraJakarta.id - Tugu Pamulang di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) punya wajah baru. Semula disebut mirip toren air, kini tugu itu terlihat megah dengan berbagai ornamen dan seperti Menara Banten.
Sayangnya, ada kekeliruan khas Tangsel yang dibangun di tugu yang menghabiskan anggaran senilai Rp 700 juta itu.
Pihak Pemprov Banten membangun ornamen melati di dalam tugu. Bunga melati itu diklaim sebagai khas Tangsel.
Padahal, sejak awal pendiriannya, Kota Tangerang Selatan identik dengan bunga anggrek yang menjadi ciri khasnya.
Baca Juga: Resmikan Wajah Baru Tugu Pamulang, WH Sempat Tak Tahu Maknanya
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Banten, Arlan Marzan mengatakan, Tugu Pamulang itu dibangun dengan memadukan sosio grafis dan historis Banten dan Tangsel.
Mulai dari sejarah kemaritiman Kesultanan Banten hingga moto pembangunan Kota Tangerang Selatan.
"Khas Tangselnya banyak, itu kan ada melati itu kan jelas. Ada buku mewakili moto Tangsel yang cerdas. Ada motif betawi motif tumpal. Banyak lah," katanya usai peresmian Tugu Pamulang, Sabtu (8/1/2022).
Arlan menyebut, tugu yang dibangun itu merupakan perpaduan antara sejarah Banten dan kultural di Tangerang Selatan.
"Kita integrasikan antara kekhasan Pemprov Banten. Kita punya pelabuhan Karangantu simbol kejayaan maritim kita pada Kesultanan Banten. Ada ciri khas betawi, Tangsel kan gabungan dari Banten dan Betawi," sambungnya.
Baca Juga: MUI Tangsel: Boneka Arwah Hukumnya Haram Dalam Islam
Tetapi, Arlan kemudian menyadari bahwa pihaknya salah dalam menjadikan melati sebagai simbol khas Tangsel setelah berbincang dengan sejumlah awak media.
"Di situ ada melati, Tangsel melati kan? Salah berarti bro, ya kayak gitu lah," kata Arlan saat berbincang dengan awak media dan baru mengetahui soal bunga anggrek sebagai simbol Tangsel.
Sebelumnya, Tugu Pamulang hanya berbentuk kerangka besi melingkar menjulang membentuk menara dan di atasnya terdapat kubah.
Tetapi, kemudian tugu itu dinamai sebagai tower penampungan air lantaran bentuknya memang mirip toren.
Kini, kerangka besi itu tetap dipertahankan dan menjadi bagian dalam tugu. Sementara kubah di atasnya dipotong dan disimpan oleh Pemprov Banten untuk digunakan sesuai keperluannya.
"Bangunan kemarin kita pakai, itu bagian hitam di dalam kita pakai. Kubahnya kita ambil kita bawa dan difungsikan ke tempat lain," ungkapnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Masa Tenang Pilgub Banten Terusik, Airin-Ade Dituduh Bagi-bagi Uang
-
Apa Itu Catcalling? Bikin Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon di Debat Pilkada Tangsel 2024
-
Host Debat Pilkada Tangsel Kena Catcalling, Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon: Saya Gak Suka Anda Panggil Saya Baby!
-
Duaar..! Peluru Nyasar di Tangsel, Nyelonong ke Rumah Warga hingga Dikira Lampu Meledak
-
Manfaat Aroma Melati, Rahasia Healing ala Bali di Rumah
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Umroh Murah dengan Open Trip Wish Travelers
-
3 Pemain Persija Jakarta Dipanggil ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
-
Polda Metro Jaya Bentuk 7 Satgas untuk Pastikan Pilkada 2024 Aman dan Damai
-
Di Periode Kedua, Mas Dhito Rencanakan Revitalisasi Pasar Pamenang Pare
-
Mas Dhito Minta Foto Pjs Bupati Heru Dipajang di Pendopo Panjalu Jayati