Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 27 Januari 2022 | 20:49 WIB
Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi. (Suara.com/Fakhri Fuadi)

"Kencangnya mobil Formula E itu hampir sama dengan F1. Bedanya satunya pakai mesin dan satu lagi pakai listrik," jelasnya.

Dewan Pembina Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menyebut infrastruktur lintasan harus memadai. Misalnya, aspal harus kualitas terbaik agar kendaraan yang melintas cepat tetap stabil.

Lintasan atau sirkuit balap Formula E yang berada di Ancol, Jakarta Utara dan bernama Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC). [ANTARA/Abdu Faisal]

Ia pun menyayangkan lokasi balapan di Ancol yang merupakan tempat buangan lumpur. Kondisi ini disebutnya semakin sulit untuk membuat trek balapan berkualitas.

"Enggak boleh sembarangan landasan dibuat 3 bulan, nanti tiba-tiba pas lagi belok aspalnya terkelupas," ucapnya.

Baca Juga: Kasus Omicron Melonjak, Penyelenggara Formula E Jakarta Studi Banding ke Arab Saudi

Karena itu, politisi PDIP ini meminta agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak tergesa-gesa dalam melakukan persiapan Formula E.

Jika nantinya hasilnya buruk, ajang ini malah akan berbalik menjadi membuat buruk nama Indonesia.

"Jangan emosionalnya yang dipakai, ini sangat membahayakan, apalagi ini membawa nama negara yang kebetulan ada di Jakarta," pungkas Ketua DPRD DKI Jakarta.

Load More