SuaraJakarta.id - Bagi masyarakat Betawi, tentunya sudah tidak asing lagi bila mendengar nama Gambang Kromong. Ya, kesenian musik ini menjadi salah satu yang lekat sebagai kebudayaan Betawi.
Sejarawan Budaya China, Oey Tjin Eng menjelaskan, gambang kromong adalah sejenis orkes yang memadukan budaya Betawi dengan kebudayaan asing. Khususnya kebudayaan Tionghoa.
Sehingga gambang kromong merupakan kesenian akulturasi budaya Tionghoa dan Betawi. Terutama di alat-alat musik seperti sukong, tehyan dan kongahyan yang berasal dari China.
Oey menjelaskan sejarah gambang kromong masuk ke Indonesia. Awal mula terbentuknya gambang kromong tak lepas dari peran seorang pemimpin komunitas Tionghoa, Nie Hoe Kong.
Kala itu, pada abad ke-18 saat Indonesia masih dalam masa penjajahan, Nie Hoe Kong diangkat Belanda menjadi kapitan Cina pada tahun 1736-1740.
Kesenian ini lantas berkembang di wilayah yang sekarang jadi Jakarta dan sekitarnya, termasuk di Kota Tangerang.
Oey memaparkan, nama alat musik tersebut sebenarnya adalah Uceng yang merupakan kecapi dan Yang Cing untuk pemukul.
Seiring perkembangan zaman dan berakulturasi, namanya berubah menjadi gambang kromong.
"Aslinya, uceng (kecapi) dan satu lagi yang cing (yang dipukul) itu gambang kromong, itu alkuturasi budaya," kata Oey saat ditemui di rumahnya di Kota Tangerang, Senin (31/1/2022).
Oey menyebut, gambang kromong biasanya dimainkan oleh belasan orang. Ini lantaran banyaknya alat musik yang dimainkan.
"Ada main Bang Sing (suling), ada yang main kongahyan, sukong, tehyan, gong, kecrek (pan), dan ningnong (sio-lo), terakhir ada gendang,” katanya.
Oey menerangkan, meski telah beralkuturasi dengan budaya Betawi, namun musim yang dibawakan tak jarang memainkan lagu-lagu musik dari China, seperti Kong Ji Lok.
"Lagunya Chinese, 'Kong Ji Lok'," terangnya.
Oey menuturkan, pementasan gambang kromong tidak hanya ditunjukan pada saat perayaan Imlek tiba saja.
Namun tak sedikit yang mengundang orkes gambang kromong untuk acara pesta pernikahan maupun ulang tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dana DKI Jakarta Rp14 Triliun 'Menganggur'? Rano Karno Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Cadangan Emas Terbesar Indonesia Ditemukan di Pulau Sulawesi, Siap Produksi!
-
Fakta di Balik Vonis Ijonk: Peran Aktor dalam Kasus Vape Ilegal Terungkap
-
Eks Kapolres Divonis 19 Tahun! KPAI: Ini Bukti Keadilan untuk Anak
-
Nenek 73 Tahun Meninggal Akibat Ledakan Gas, Polisi Ungkap Penyebabnya!