SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ternyata memiliki sisi lain yang tak diketahui banyak orang. Salah satunya adalah ia sebenarnya tak suka rombongan kendaraannya membunyikan sirine atau kebut-kebutan seperti pejabat lainnya.
Hal ini diungkap sendiri oleh sopir Anies, Heru Dariyanto. Heru merupakan pegawai Pemprov DKI yang ditugaskan membawa kendaraan Anies sehari-hari dalam dua 2,5 tahun belakangan ini.
Ia menyebut Anies yang tak ingin membunyikan sirine dan kebut-kebutan merupakan salah satu sikap Anies yang paling ia ingat.
"Sebenarnya kalau bapak itu lebih enggak suka, saya terus terang, saya bawa beberapa pimpinan itu bapak ini yang paling beda, pengennya lebih ke santai. Gak mau ngebut," ujar Heru saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/10/2022).
Anies disebutnya ingin lebih santun saat berada di jalan raya yang notabene dilewati masyarakat luas. Eks Mendikbud itu tak ingin perjalanan pengguna jalan lain jadi terganggu hanya karena ia melintas.
"Karena enggak mau membahayakan warga yang jelas. Lebih ke santun di jalan, serius, demi allah, saya enggak yang ngangkat-ngangkat beliau. Tapi memang bapak ini lebih santai. Termasuk sirine apa, bapak ini minim," ucapnya.
Heru sendiri juga mengaku pernah ditegur oleh Anies karena terlalu kencang melajukan kendaraannya. Namun, Anies tak sampai marah dan hanya memintanya untuk menurunkan kecepatan.
"Negur-nya paling ya kurangin sirine atau enggak usah pakai sirine, kalau pelan-pelan. Itu kalau memang buru-buru ya sirine paling motor depan, seperlunya. Kan banyak orang yang rangkaian berisik, cuma kalau bapak enggak suka berisik," tuturnya.
Baca Juga: Digeruduk Jelang Lengser, Anies - Riza Temui Massa KOPAJA yang Berunjuk Rasa di Balai Kota
Kendati demikian, memang ada beberapa momen yang mewajibkan rombongan Anies melaju kencang di jalan. Misalnya karena masalah mengejar waktu atau acara mendadak.
"Itu kenapa ngebut karena ngejar acara lebih ke situ. Sebenarnya kalau bapak itu lebih enggak suka," pungkasnya.
Diketahui, masa jabatan Anies akan berakhir pada 16 Oktober mendatang. Posisi Kepala Daerah Jakarta selanjutnya akan diisi oleh Penjabat (Pj) Gubernur sampai terpilihnya Gubernur baru dalam Pilkada 2024 mendatang.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah memilih Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI.
Berita Terkait
- 
            
              Digeruduk Jelang Lengser, Anies - Riza Temui Massa KOPAJA yang Berunjuk Rasa di Balai Kota
 - 
            
              Jelang Lengser, Anies Di-Drop Out Massa KOPAJA, Ini 12 Tuntutan Pendemo
 - 
            
              Jika Anies Baswedan Tak Kabulkan Tuntutan, Massa KOPAJA akan Duduki Balai Kota Sampai Malam
 - 
            
              Soal Anies Antitesa Jokowi, Politisi NasDem: Ini Soal Selera, Surya Paloh dan Jokowi Mungkin Beda
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              30 Juta Bisa Dapat Mobil? Ini 4 Pilihan Terbaik untuk Mahasiswa & First Jobber
 - 
            
              Lebih Setengah Juta Warga DKI Mengalami Obesitas
 - 
            
              DANA Kaget Selasa Datang, Rebutan Saldo Gratis Sekarang Sebelum Terlambat
 - 
            
              Berapa Kerugian Negara di Dugaan Korupsi Minyak Mentah Pertamina? Ini Kata KPK
 - 
            
              Siswa Sekolah Rakyat Dibekali 6 Bahasa Asing