Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Yosea Arga Pramudita
Senin, 14 November 2022 | 19:27 WIB
Dirut Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin saat dijumpai di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2022). [Suara.com/Yosea Arga]

untutnya para warga harus membeli air bersih selama tiga hari akibat terputusnya pasokan air di wilayah mereka.

"Sejak itu diputus, dari pihak Palyja atau PAM itu tindakannya kurang,” ungkapnya.

Warga yang geram kemudian beramai-ramai membuat aduan terkait krisis air tersebut. Pihak perusahaan air kemudian membuatkan saluran ke pemukiman warga. Namun saluran tersebut sama dengan saluran yang ada di Apartemen Green Park View.

Saluran pendistribusian baru buatan perusahaan air itu tidak menyelesaikan masalah, gegara air hanya mengalir sejak jam 20.00 WIB hingga pukul 02.00 atau 03.00 dini hari.

Baca Juga: PAM Jaya Kembali Kerja Sama dengan Swasta, Kenneth PDIP: Jangan Mengulang Kesalahan Swastanisasi Air

Warga kemudian kembali melaporkan kejadian tersebut. Dengan dibantu salah seorang anggota dewan. Warga kemudian menerima bantuan mesin booster. Untuk membantu suplai air agar lebih kencang sehingga warga bisa menikmati air saat siang hari.

Ada dua mesin booster yang dipasang oleh pihak perusahaan air. Satu mesin terpasang di perbatasan RW 04 dengan RW 05, dan satu lagi dipasang di perbatasan RW 14 dengan RW 05.

Upaya mesin booster itu ternyata tidak cukup menyesaikan perkara ini. Lantaran satu mesin booster yang ada di perbatasan RW 04 dengan RW 05 mati. Meski sudah mendapat aliran air pada siang hari, namun aliran air tersebut dijatah hanya tiga hari dalam sepekan pada Senin, Rabu dan Jumat.

Load More