Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Senin, 24 Maret 2025 | 21:26 WIB
Suasana pengolahan sampah di Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta, Selasa (25/2/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJakarta.id - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menyebut pihaknya telah menerima 12 keluhan kesehatan warga Rorotan, Jakarta Utara. Hal ini disebabkan oleh uji coba operasional fasilitas pengolahan sampah berteknologi Refuse Derived Fuel (RDF) pekan lalu.

Ani mengatakan, pihaknya melalui Puskesmas Cakung telah mengirimkan petugas untuk menindaklanjuti keluhan itu. Kebanyakan warga yang melapor itu mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

"Kemarin kan ada 12 case yang terlapor. Kita sudah monitor. Teman-teman dari Puskesmas sudah turun, disamperin ke rumahnya masing-masing," ujar Ani kepada wartawan, Senin (24/3/2025).

Meski demikian, Ani menyebut ISPA yang dialami warga tak terlalu parah dan hanya tergolong ringan. Tak ada perawatan lebih lanjut dan warga telah mendapatkan pengobatan.

Baca Juga: Pemprov DKI Kirim Tim Medis ke Rorotan, Warga Kena ISPA Karena Polusi RDF Dinyatakan Sembuh

"Sebagian besar diagnosisnya adalah ISPA sebenarnya. ISPA ringan ya, ringan sedang lah, nggak sampai di rawat," ungkapnya.

"Ada memang ada dua orang yang bronchost, Mungkin itu memang kita harus lihat lagi apakah memang dari awal sudah ada gejala asma dan lain-lain. Kemudian ada yang konjuktivitas," lanjutnya.

Ani mengakui penyebab dari ISPA yang dialami karena polusi yang keluar dari RDF Rorotan. Selain ISPA, ada juga yang mengalami iritasi mata ringan.

"Karena itu kan polusi. Polutan udara biasanya yang akibatnya di mata adalah iritasi," ucapnya.

Lebih lanjut, Ani mempersilakan warga untuk melapor ke Puskesmas apabila masih ada yang memiliki keluhan kesehatan. Nantinya petugas kesehatan akan menindaklanjutinya tanpa biaya sepeserpun.

Baca Juga: Pemprov DKI Kosongkan Bunker RDF Rorotan yang Bikin Bau, 1400 Ton Sampah Dipindah ke Bantargebang

"Teman-teman di puskesmas Cakung juga siap apabila diperlukan memang eskalasinya meningkat, kalau saat ini belum, hanya 12 kasus di seluruh Cakung," pungkasnya.

Akses Puskesmas

Pekerja dengan menggunakan alat berat memindahkan sampah yang ada di Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan di Cilincing, Jakarta Utara, ke truk. (Foto dok. Beritajakarta)

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyarankan warga di sekitar fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Jakarta di Rorotan, Jakarta Utara, agar mengakses ke Puskesmas Cakung bila mengalami keluhan kesehatan.

"Masyarakat apabila ada keluhan apapun terkait kesehatan bisa mengakses puskesmas. Jadi di wilayah RDF itu dekat dengan Puskesmas Cakung. Di Rorotan juga ada puskesmas. Dan puskesmas itu stand by 24 jam," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Senin.

Ani mengatakan tenaga medis di Puskesmas Cakung juga siap apabila nantinya harus membuka posko kesehatan untuk menangani kasus kesehatan termasuk akibat bau yang keluar dari RDF Rorotan.

Adapun Dinas Kesehatan DKI Jakarta menemukan sekitar 12 orang sakit karena terpapar limbah udara (bau) yang ditimbulkan dari pengujian RDF Rorotan beberapa waktu lalu.

Mereka ini, sambung Ani, sudah ditangani oleh tenaga kesehatan dan dinyatakan sembuh.

"Ke rumah sakit memang berobat. Tapi tidak dirawat (jalan atau inap)," kata dia.

Hal senada juga disampaikan Kepala Puskesmas Kecamatan Cakung, Junaidah. Dia memastikan seluruh warga yang sebelumnya dilaporkan terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) telah sembuh dan kembali beraktivitas.

Puskesmas Cakung, kata dia, juga siap membuka posko kesehatan di kompleks warga untuk melayani keluhan, penyuluhan, dan edukasi kesehatan.

“Apabila warga membutuhkan bantuan kesehatan, kami persilakan untuk menghubungi Puskesmas Cakung tanpa harus membayar biaya pemeriksaan. Kami juga terus memantau melalui ketua RT setempat. Jika dibutuhkan, kami siap turun kapan saja,” ujar dia.

Adapun RDF Plant di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara akan diresmikan pada April 2025. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjanji akan terus melakukan berbagai perbaikan sehingga fasilitas tersebut dapat beroperasi sempurna.

Lalu, sebagai tindak lanjut keluhan warga di sekitar RDF Rorotan terkait bau yang muncul, dilakukan pengosongan bunker yang kemudian dipindahkan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

Pengerjaan pemindahan sampah ini meliputi sampah lama di bunker sebanyak 800 ton serta produk RDF di gudang produksi sekitar 600 ton.

Harapannya, pengosongan bunker dan produk RDF tersebut dapat mengurangi bau.

Setelah sampah di bunker dipindahkan, seluruh fasilitas RDF Rorotan disterilkan dan diberi pewangi untuk menghilangkan bau. RDF Rorotan kemudian akan ditutup sementara untuk menjalani perbaikan oleh kontraktor.

Load More