SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengunjungi fasilitas pengolahan sampah berteknologi Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara pada Kamis (20/3/2025).
Kedatangan Pramono Anung ini untuk menindaklanjuti keluhan mengenai bau tak sedap yang dikeluhkan warga sekitar fasilitas RDF.
Sebelum tiba di RDF Rorotan, Pramono sudah ditunggu sejumlah warga Rorotan yang mengeluhkan soal bau ini. Mereka pun langsung ikut ke dalam RDF dan diterima melakukan dialog.
"Tadi sekaligus saya juga menemui warga kurang lebih 10 orang," ujar Pramono usai mengunjungi RDF Rorotan.
Pramono menyebut pihaknya sepakat memenuhi permintaan warga untuk memasang Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) dalam radius 5 kilometer dari RDF Rorotan. Hal ini dilakukan demi mengetahui dampak operasional RDF terhadap kualitas udara.
"Tadi dengan warga, kami sepakat bahwa di sekitar 4-5 kilo dari tempat ini dipasang pemantau kesehatan udara, kualitasnya," jelasnya.
"Tentunya kita bisa membandingkan kualitas udara yang karena dampak dari RDF ini atau kualitas udara yang memang karena asap mobil, motor, dan sebagainya," ungkapnya.
Kemudian, ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada warga yang merasa dirugikan atas operasional RDF. Pramono pun berjanji untuk menanggung biaya pengobatan warga jika ada yang terganggu kesehatannya.
"Siapapun baik itu anak umur berapapun, termasuk dewasa dan sebagainya, yang sekarang ini terdampak karena kemarin, kesalahan kami," tuturnya.
Baca Juga: Kerja Sama TPST Bantargebang Berakhir 2026, Walkot Bekasi Minta Pramono Bangun Flyover Hingga Rusun
"Dan saya sudah minta maaf untuk itu, maka pemerintah Jakarta bertanggung jawab untuk kesehatannya," tambahnya memungkasi.
Warga Ngeluh Bau Sampah
Sebelumnya, Warga yang bermukim di perumahan Jakarta Garden City (JGC) Cakung Jakarta Timur mengaku terdampak bau busuk yang berasal dari proses pemusnahan sampah di Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara.
"Kami terdiri atas 18 RT dan ada 20 klaster atau sekitar 25.000 kartu keluarga (KK) sangat terdampak bau busuk dari proses yang ada di bangunan tersebut," kata pengurus RT 18, RW 14 di Klaster Shinano Perumahan JGC Wahyu Andre Maryono di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan dari 20 klaster, ada 9 klaster yang paling terdampak dari bau busuk mulai dari kluster Shinano, Mahakam, Savoy, La Seine, Yarra, South Thames, North Thames, South Mississippi, dan North Mississippi.
"kalau sisanya kadang cium, kadang enggak, tergantung arah mata angin," kata dia
Berita Terkait
-
Kerja Sama TPST Bantargebang Berakhir 2026, Walkot Bekasi Minta Pramono Bangun Flyover Hingga Rusun
-
Pramono Anung Umumkan 15 Staf Khusus: Ada Profesor ITB Hingga Eks Anak Buah Sri Mulyani
-
Tak Pakai Lelang Jabatan, Pramono Janji Isi Semua Posisi Pejabat DKI yang Kosong Usai Lebaran
-
Jakarta Siaga Banjir Rob Maret 2025: Gerhana Bulan Jadi Pemicu, Modifikasi Cuaca Dikerahkan!
-
Pramono Anung Sambut Baik Peluncuran Layanan QRIS TAP
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- 5 Rekomendasi Bedak Padat yang Tahan Lama dan Glowing, Harga Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
80 Tahun Kemerdekaan RI: Lapangan Kerja Kurang, 7 Juta Nganggur, 70 Juta Bekerja Tanpa Jaminan!
-
Core Indonesia: 80 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Resah soal Kondisi Ekonomi
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es