SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyebut bahwa ada kebocoran dana pada pelayanan Bank DKI.
Hal itu disebut Pramono menjadi penyebab pelaksanaan pemeliharaan sistem alias maintenance mendadak pada masa lebaran Idulfitri 1446 Hijriah.
Pramono mengatakan bahwa kejadian kebocoran itu bukan kali pertama terjadi. Ia pun menyesalkan adanya sistem informasi dan teknologi (IT) Bank DKI yang tidak berjalan dengan baik untuk melakukan pengamanan.
"Saudara-saudara sekalian, kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali. Dan kejadiannya hampir serupa," ujar Pramono di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Gubernur Pramono mengakui adanya kelalaian karena keamanan di Bank DKI tidak dijaga dengan baik.
"Di mana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik. Dan hal itu terlihat dari, terus terang ada kebocoran," lanjutnya menambahkan.
Namun, ia tidak merinci berapa jumlah dana yang bocor itu. Ia hanya memastikan bahwa semua kasus serupa telah dilaporkan ke Bareskrim untuk ditindaklanjuti.
"Jumlah angkanya yang tahu Direksi Bank DKI. Karena kejadiannya sudah tiga kali, maka saya memutuskan. Yang pertama, semuanya dilaporkan kepada Bareskrim," ungkapnya.
Kemudian, Pramono telah meminta dilakukan evaluasi besar-besaran pada Bank DKI. Politisi PDI Perjuangan itu berharap kejadian serupa tak terulang lagi ke depannya.
Baca Juga: Alasan Bank DKI Lakukan Maintenance saat Masa Lebaran: Aktif Otomatis karena Masalah Sistem
Ia juga menyebut Bank DKI bakal menggandeng lembaga audit internasional agar untuk mengaudit Bank DKI ke depannya.
"Untuk melakukan audit, tracing, monitoring. Kemana saja. Dan untuk itu nanti tentunya selain Bank DKI, bareskrim pasti akan segera mengetahui ini," katanya.
Pemeliharaan Sistem
Sebelumnya, Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo menjelaskan alasan dilakukannya pemeliharaan sistem alias maintenance saat masa lebaran Idulfitri 1445 Hijriah lalu.
Maintenance ini berujung pada keluhan para nasabah karena tak bisa menggunakan beberapa layanan di Bank DKI.
Agus mengatakan bahwa pemeliharaan tersebut bukan bersifat reguler yang dilakukan tiap jangka waktu tertentu. Ia mengemukakan bahwa ada kesalahan pada sistem yang menjadikan maintenance rutin otomatis dijalankan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
Terkini
-
Rezeki SELASA CERIA Menantimu! DANA Kaget Siap Diklaim, Ratusan Ribu Rupiah Masih Aktif
-
Makaroni Ngehe Buka Gerai Baru di Stasiun Palmerah, Tambah Pilihan Jajanan Penumpang KRL
-
Cinta Ditolak, Rumah Dibakar! Pria di Jagakarsa Nekat Lakukan Ini pada Mantan Pacar
-
Antara Harapan dan Kenyataan: Kualitas Air Sungai di Indonesia 2025
-
Jalan Pengunjuk Rasa ke Istana Merdeka Diblokade Aparat, Ini Isi Demo Mahasiswa