- Menara Saidah, gedung megah di Jakarta, terbengkalai sejak 2007 karena isu struktur miring.
- Kekosongan gedung memicu lahirnya beragam cerita horor urban yang sangat populer di ibu kota.
- Kisah mistis paling terkenal meliputi penampakan hantu wanita berbaju merah dan teror di lift.
SuaraJakarta.id - Di antara gemerlap dan sibuknya Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, berdiri kokoh sebuah anomali arsitektur bergaya Romawi yang membisu.
Menara Saidah, gedung yang pernah menjadi simbol kemegahan perkantoran, kini lebih dikenal sebagai ikon horor urban paling populer di ibu kota.
Terbengkalai sejak 2007, bangunan ini bukan hanya menjadi saksi bisu dari kegagalan bisnis, tetapi juga kanvas bagi lahirnya segudang cerita mistis yang membuat bulu kuduk merinding.
Pertanyaannya bukan lagi sekadar "hantu apa yang ada di sana?", melainkan mengapa gedung semegah ini bisa menjelma menjadi episentrum cerita horor di Jakarta?
Apa yang sebenarnya terjadi di balik dinding-dindingnya yang kusam dan jendela-jendelanya yang kosong?
Menara Saidah, yang dulunya bernama Gedung Grancindo, dibangun pada periode 1995 hingga 1998 oleh PT Hutama Karya.
Awalnya, kepemilikan gedung ini berada di bawah PT Mustika Ratu, sebelum akhirnya berpindah tangan dan berganti nama menjadi Menara Saidah, merujuk pada nama pemiliknya, Saidah Abu Bakar Ibrahim.
Pada masanya, menara dengan 28 lantai ini menjadi pusat bisnis yang ramai. Namun, kejayaannya tak berlangsung lama.
Secara resmi, gedung ini dikosongkan pada tahun 2007. Alasan yang paling sering dikutip adalah isu keamanan struktur bangunan.
Baca Juga: Ancaman Baru di Tengah Kota Jakarta: Ledakan Populasi Kucing Liar
Kabar yang beredar menyebutkan pondasi gedung ini miring beberapa derajat sehingga dianggap membahayakan keselamatan para penghuninya.
Namun, narasi ini pernah dibantah oleh pihak kontraktor dan beberapa pejabat yang menyatakan konstruksi gedung dalam keadaan baik dan masalah sebenarnya terletak pada manajemen internal pemilik.
Dualisme informasi inilah yang menjadi celah pertama bagi misteri untuk merayap masuk.
Dari Isu Struktur hingga Teror Kuntilanak Merah
Kekosongan dan aura misterius yang menyelimuti Menara Saidah menjadi lahan subur bagi tumbuhnya legenda urban. Cerita-cerita horor seolah berlomba-lomba lahir dari setiap lantainya yang gelap.
Salah satu yang paling melegenda adalah penampakan sosok wanita berbaju merah.
Beberapa saksi mata, termasuk petugas keamanan, mengaku pernah melihat entitas ini di salah satu lantai, bahkan ada kisah tentang seorang satpam yang diminta mengantar sosok tersebut ke lantai 14, yang kemudian menghilang begitu saja.
Kisah horor tak berhenti di situ. Lift gedung yang disebut-sebut bergerak sangat lambat bahkan saat masih beroperasi, kini diyakini memiliki "penunggu".
Beredar cerita tentang seorang karyawan yang terjebak dalam lift yang enggan menutup dan lampunya meredup, memaksanya menuruni tangga darurat sambil terus menemukan lift yang sama dalam kondisi kosong dan terbuka di setiap lantai yang ia lewati.
Fenomena aneh lainnya yang kerap dilaporkan adalah lampu-lampu di beberapa lantai yang tiba-tiba menyala sendiri di tengah pekatnya malam.
Padahal, petugas keamanan memastikan tidak ada aliran listrik yang dinyalakan di gedung tersebut. Suara-suara tangisan misterius dari bagian basement juga menjadi buah bibir, menambah daftar panjang keangkeran menara ini.
Sejarawan Jakarta, Asep Kambali, pernah menyebutkan bahwa "cerita urband legend itu hanya cerita rakyat, dari mulut ke mulut yang sukar dipercaya keabsahan sumbernya."
Namun, kisah-kisah di Menara Saidah terus beregenerasi dan menyebar luas, bahkan diadaptasi ke dalam film.
Apakah ini murni imajinasi kolektif yang dipicu oleh penampilan fisik bangunan yang menyeramkan, atau ada kepingan misteri lain yang belum terungkap dari sejarah gedung itu sendiri?
Terlepas dari benar atau tidaknya cerita-cerita tersebut, Menara Saidah telah berhasil mengukuhkan statusnya.
Ia bukan lagi sekadar aset properti yang terbengkalai, melainkan sebuah monumen misteri yang terus memancing rasa penasaran dan ketakutan di tengah kota metropolitan yang tak pernah tidur.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Cara Menghindari Gangguan Kecemasan Akibat Konsumsi Informasi di Media Sosial
-
Tak Banyak yang Tahu, Pulau di Indonesia Ini Ternyata Pernah Keluar dari NKRI
-
Misteri Menara Saidah: Mengapa Gedung Megah Ini Jadi Istana Hantu di Jantung Jakarta?
-
"Nyawa Ayahku Hanya Dihargai 1,5 Tahun" Keluarga Korban Gebrak Meja di Sidang Tabrak Lari
-
Livin' Fest 2025: Bank Mandiri Bakal Suguhkan Expo dengan Sinergi UMKM dan Ekonomi Kreatif