Kisah Almarhum Sekda DKI Jakarta Saefullah: 40 Jam Keramat Pimpin Ibu Kota

Pada 15 Oktober 2017, Saefullah menjabat Plh Gubernur DKI Jakarta.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 16 September 2020 | 18:45 WIB
Kisah Almarhum Sekda DKI Jakarta Saefullah: 40 Jam Keramat Pimpin Ibu Kota
Pelaksana Harian (Plh) Gubernur DKI Jakarta Saefullah. (Suara.com/Chyntia Sami Bhayangkara)

SuaraJakarta.id - Hari Minggu, 15 Oktober 2017, tepat pukul 00.00 WIB, Saefullah resmi menjabat Pelaksana Harian (Plh) Gubernur DKI Jakarta, setelah masa bhakti Djarot Saiful Hidayat berakhir.

Pria kelahiran Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, 11 Februari 1964 ini, mengemban tugas memimpin sementara Ibu Kota Jakarta selama 40 jam.

Tepatnya hingga Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih saat itu, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Anies dan Sandi dilantik Presiden Jokowi keesokan harinya di Istana. Atau Senin (16/10/2017) pukul 16.00. Jadilah Saefullah tepat menjadi Gubernur 40 Jam.

Baca Juga:Sebelum Wafat, Wagub DKI Sebut Sekda Sempat Dirawat Pakai Ventilator

Meski hanya 40 jam jadi Plh Gubernur DKI Jakarta, namun Saefullah menyebut 40 jam itu waktu yang keramat baginya.

Saat itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memberikan tiga tugas penting yang menyangkut stabilitas Ibu Kota Jakarta kepadanya.

"Saya sudah menerima tugas dari Menteri Dalam Negeri dengan tugas pokok yang pertama, menyiapkan pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih."

"Kedua, tugas kami adalah melaksanakan tugas sehari-hari gubernur dan yang ketiga adalah tugas kami membuat laporan kepada Mendagri, walaupun tugasnya kurang lebih 40 jam. Mudah-mudahan waktu 40 jam ini biasanya keramat gitu ya," ujar almarhum saat itu.

Meski hanya jadi Gubernur 'sementara', namun Saefullah mengemban tugas itu dengan serius. Utamanya menjaga stamina agar tetap bugar di tengah tuntutan kerja yang kian besar.

Baca Juga:Anies Lepas Jenazah Sekda Saefullah: Selamat Jalan Putra Terbaik Jakarta

"Saya bilang sama istri saya, selama 40 jam ini tolong siapkan air putih yang banyak supaya sehat, pinggangnya kuat," kata almarhum.

Merasakan jabatan sebagai seorang gubernur menjadi salah satu karier di birokrasi yang telah dituntaskan Saefullah dengan penuh dedikasi.

Presiden terpilih Joko Widodo dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (kanan). [Antara/Widodo S. Jusuf]
(Dari kiri) Sekda DKI Jakarta Saefullah, Presiden terpilih Joko Widodo dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. [Antara/Widodo S. Jusuf]

Pesan Tegas

Kini, sekitar tiga tahun kurang sebulan kemudian, Saefullah dipanggil menghadap sang khalik. Sekda DKI Saefullah meninggal dunia pada, Rabu (16/9/2020) sekitar pukul 12.55 WIB.

Sekda DKI Saefullah meninggal dunia akibat Covid-19 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bahwa kepergiaan Sekda DKI Jakarta Saefullah untul selama-lamanya memberikan pesan tegas untuk warga Jakarta.

Pesannya bahwa Covid-19 itu nyata dan menjadi wabah yang harus diwaspadai masyarakat dengan ketat menerapkan protokol kesehatan pada diri masing-masing.

"Pesan kepada semua, ini serius, mari kita jaga kedisiplinan ini bukan sesuatu yang ringan dan perlu keseriusan kita. Insya Allah kembalinya Sekda ke rahmatullah akan menjadi catatan bersejarah bagi Jakarta," ujar Anies.

Bagi Anies, Saefullah merupakan sosok pejuang yang telah tulus dan ikhlas menghabiskan siang dan malam memerangi Covid-19.

"Saya mohon kepada semua, doakan dan sempatkan Shalat Gaib di seluruh rumah ibadah di Jakarta, bagi pemeluk agama berbeda, selenggarakan ibadah masing-masing dan panjatkan doa yang tulus kepada sekda," kata Anies.

Pemprov DKI Jakarta menggelar acara penghormatan terakhir kepada Sekretaris Daerah Saefullah yang meninggal setelah positif covid-19 pada Rabu (16/9/2020) siang. (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Pemprov DKI Jakarta menggelar acara penghormatan terakhir kepada Sekretaris Daerah Saefullah yang meninggal setelah positif covid-19 pada Rabu (16/9/2020) siang. (Suara.com/Fakhri Fuadi)

Tak Pernah Izin

Bahkan, Saefullah di mata Anies tidak pernah izin pamit karena sakit selama bekerja.

"Dalam sebuah rapat saya sampaikan dalam pengalaman saya bekerja bersama Pak Sekda, tidak pernah beliau izin pamit karena sakit," kata Anies saat mengenang sosok salah satu anak buah terbaiknya itu.

Anies mengungkapkan Saefullah sempat menghadiri dan menyerahkan sebuah teks pada Rapat Paripurna di DPRD DKI pada Senin (7/9/2020), seraya izin pamit karena merasa tidak enak badan atau sakit.

"Hari itu beliau pamit dan kemudian beberapa hari kemudian mengalami perawatan," ujar Anies.

Acara penghormatan terakhir untuk Sekda DKI Jakarta Saefullah pun dilakukan Anies beserta jajarannya di Balai Kota Jakarta pada Rabu sore.

"Selamat jalan putra terbaik Jakarta. Kami percaya tempatmu mulia dan tertinggi. Insya Allah kota ini akan terus mengirimkan pahala atas amal jariahmu di kota ini," ujar Anies.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini