"Sampai 19 September kemarin hasilnya segitu (352) karyawan positif," ujarnya.
Sampai dengan sekarang, pihaknya masih melakukan tracing kepada karyawan lain.
Juga demikian direncanakan melakukan tes swab pada masih-masing keluarga karyawan yang positif corona.
"Tentu (tracing/tes swab) kita sasar keluarga. Masih proses saat ini," pungkasnya.
Baca Juga:Positif Corona, Menag Fachrul Razi Jalani Isolasi di Rumah Sakit
Seperti dilansir, Ayobekasi.net, penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bekasi masih menunjukkan grafik kenaikan. Ada tambahan 92 kasus per Minggu (20/9/2020) menjadi 1914 orang.
Berdasarkan data realtime yang disajikan web resmi pikokabsi.bekasikab.go.id per hari ini pukul 11.00 WIB, dari jumlah total 1914 tersebut, sebanyak 1678 dinyatakan sembuh, 48 meninggal dunia, 42 dirawat di rumah sakit.
"Sisanya sebanyak 146 orang menjalani isolasi mandiri atau bertambah 47," kata dr Alamsyah.
Penambahan kasus tersebut masih didominasi oleh klaster industri, disusul klaster keluarga, dan mayoritas merupakan imported case atau kasus impor.
"Kebanyakan mereka yang bekerja di luar Kabupaten Bekasi, namun berdomisili di sini," ujarnya.
Baca Juga:Banyak Menteri Kena Corona, Jokowi Tak Pernah Hidupkan AC di Istana
Adapun kasus suspek bertambah 47 orang menjadi 6798 dimana 220 masih dalam pengawasan. Kemudian, ada tambahan kasus probable 1 orang dengan perincian 41 meninggal, 20 sembuh, dan 7 masih dalam pengawasan.