SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menggunakan pompa tua untuk menyedot air banjir Jakarta ke laut. Sampai kini, Jakarta masih saja dilanda banjir meski sudah bergonta-ganti gubernur.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Juaini Yusuf mengatakan dari sekitar 478 pompa mobile atau stationer, banyak yang berusia di atas 10 tahun.
Namun pihaknya sampai saat ini belum berniat menggantinya.
"Memang banyak pompa-pompa kita ada yang umurnya itu di atas 10 tahun," ujar Juaini saat dikonfirmasi, Kamis (24/9/2020).
Baca Juga:Banjir Hantui Jakarta, Anies Masih Pakai Pompa Tua untuk Sedot Air
Juaini beralasan pihaknya belum mau mengganti pompa tua itu karena masih bisa berfungsi.
Ia lebih memilih melakukan perawatan rutin agar bisa terus digunakan.
"Kita lakukan pemeliharaan rutin. Emang perlu dirawat," jelasnya.
Kendati demikian, Dinas SDA disebutnya sudah melakukan pengadaan 19 unit pompa tapi hanya jenis mobile. Saat ini prosesnya masih dalam tahap pelelangan.
"Untuk penambahan baru di tahun ini baru pompa mobile aja," tuturnya.
Baca Juga:Anies Akan Lakukan Reshuffle Pejabat DKI karena Jakarta Masih Saja Banjir
Untuk rumah pompa atau stationer disebutnya baru akan ditambah tahun depan karena masalah anggaran.
Nantinya dana yang akan digunakan adalah pinjaman dari Pemerintah Pusat lewat PT Sarana Multi Infrastruktur untuk pemulihan ekonomi karena pandemi.
"Kemudian untuk yang penambahan rumah pompa baru folder folder baru mungkin di awal tahun 2021," pungkasnya.