“Mama bertekad keras, jualan lagi, kerja keras untuk cucunya,” katanya.
Sementara itu, Farhan Aulia (21), yang juga merupakan anak korban, mengatakan, ibunya menikah dengan pelaku pada tahun 2015.
Setelah menikah, mereka sempat tinggal serumah sekitar 5 bulan di suatu tempat. Ibunya kemudian kembali tinggal bersamanya di Jalan Bromo. Sejak itu tak pernah berhubungan lagi. Apalagi sempat terjadi penganiayaan oleh keluarga pelaku di Pajak Halat.
Dijelaskannya, ibunya sempat bekerja sebagai drivel ojol, namun lebih banyak untuk mengantar makanan. Biasanya, jika akan bepergian, korban selalu berpamitan kepadanya.
“Itu selalu bilang ke mana. Dan biasanya memang hanya ketemu dengan kawan-kawannya di Bromo, dan lainnya,” katanya.
Baca Juga:Ajakan Makan Malam Berakhir Tragis, Suami Gorok Leher Istri Siri
Hari terakhir pada Sabtu yang nahas itu, korban tidak mengatakan pergi ke mana. Hanya saja korban sempat menelponnya dan mengatakan dirinya bersama temannya.
“Itu malam hari sekitar jam 9-an mama nelpon bilang lagi keluar sama temannya. Tak bilang di mana. 20 menit kemudian ku telpon lagi sudah gak aktif,” katanya.
Hingga akhirnya pada hari Minggu, dia mendapat kabar bahwa ibunya sudah ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.
“Orang Polsek Percut Sei Tuan datang ke rumah. Dibilangnya ibu sudah meninggal dunia.
Kecurigaan langsung ke situ. Gak ada siapa-siapa lagi, dia (pelaku) itu (yang membunuh),” katanya.
Baca Juga:Oknum TNI yang Terlibat Pembunuhan Jefri Wijaya Akan Diberi Sanksi
Pukul 15.23 WIB, tersangka FP digelandang oleh petugas dari sel tahanan menuju sebuah ruangan di Polrestabes Medan melewati keluarga korban.