"Dia adalah pelaku tunggal atas semua perbuatannya di Musala Darussalam," ujar Fikry melalui sambungan telepon.

Satrio telah mencoret Musala Darussalam dengan tulisan "anti islam" dan "anti agama", sampai "saya kafir".
"Iya termasuk itu (menyobek Al Quran) pelaku mengakui," kata Fikry.
Musala diperbaiki
Baca Juga:Fakta Musala Darussalam yang Dicoret "Saya Kafir", Pelaku Merasa Benar
Musala Darussalam di Kelurahan Kutajaya, Kecamatan Pasar Kemis, sedang dicat, pada Rabu (30/9/2020) pagi. Pengecatan itu dilakukan setelah dicoret-coret seorang pemuda 18 tahun, Satrio, Selasa kemarin.
Pantauan SuaraJakarta.id, di lokasi, sejumlah warga setempat turut kerja bakti mengecat seluruh dinding-dinding musala.
Sejumlah warga itu sudah melakukan pengecatan sejak pagi hari, sekira pukul 07.00 WIB.
Mereka berbagi tugas untuk mempercantik musala itu lagi.
Tampak terlihat warga yang membersihkan kawa-kawa di langit musala, adapula warga yang mengecet bagian dinding.
Baca Juga:Satrio Bukan Pertama Kali Rusak Musala, Dulu Rusak Speaker untuk Adzan
"Iya nih mas sedang kami rapihkan semuanya dan dicat ulang. Musala ini jadi terkenal nih," ujar Diman, seorang warga yang membantu membersihkan musala.
Ferhat juga membantu membersihkan musala. Dia mengatakan, saat ini musala memang sengaja untuk dicat ulang agar menjadi lebih bersih.

"Sekarang dicat ulang. Untuk mempercantik lagi karena kemarin baru diberishkan bekas sisa pilok-pilok tersebut," paparnya.
Musala Darussalam sudah berdiri sejak tahun tahun 2000. Jamaah di musala ini juga terbilang cukup banyak.
"Musala ini sudah lama banget. Jamaahnya saja ribuan yang untuk menunaikan ibadah di sini. Jadi wajar warga pada kerja bakti membersihkan tempat ibadah ini," ungkapnya.
Warga terlihat kompak membersihkan musala.
Mereka tambah semangat karena terdapat suguhan gorengan hingga kopi hitam.