SuaraJakarta.id - Aparat gabungan dari unsur Kepolisian, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja telah bersiaga. Mereka akan mengawal aksi gabungan dari kalangan mahasiswa dan buruh tentang penolakan RUU Cipta Kerja, pada Rabu (7/10/2020).
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan mengatakan, ada penambahan personel menyusul seruan aksi gabungan Mahasiswa dan Buruh. Hari ini, personel yang dikerahkan mencapai 1.000.
"Kemarin (pengawalan aksi unjuk rasa) kita kerahkan 900," kata Hendra dihubungi melalui sambungan selulernya kepada Suara.com.
![Ribuan buruh di Bekasi melakukan aksi mogok nasional sebagai protes disahkannya UU Cipta Kerja, Selasa (6/10/2020). [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/06/55186-demo-buruh-di-bekasi.jpg)
Hendra mengungkapkan, aparat gabungan pun telah menyebar ke sejumlah titik kawasan industri Kabupaten Bekasi.
Baca Juga:Surati Pemerintah Pusat, Oded Minta UU Cipta Kerja Dibatalkan
Di antaranya, kawasan industri Ejip, MM2100 dan Jababeka.
Hendra mengharapkan agar aksi unjuk rasa dilakukan secara tertib. Peserta aksi juga diminta untuk tetap memakai masker pada aksi demonstrasi di tengah wabah virus corona ini.
"Kami akan kawal mereka, karena kami (aparat) juga adalah mitra mereka, bukan lawan atau musuh, tetapi mitra," tutur Hendra.
![Ribuan buruh berdemo di depan Kantor Bupati Tangerang menolak pengesahan UU Cipta Kerja, Selasa (6/10/2020). [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/06/11723-buruh-demo-tolak-uu-cipta-kerja-di-kantor-bupati-tangerang.jpg)
Dihubungi terpisah, Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol erna Ruswing Andari juga mengungkapkan hal yang sama.
Aparat gabungan di wilayah berjuluk Kota Patriot mengalami penambahan.
Baca Juga:7 Dampak Negatif UU Cipta Kerja Terhadap Sektor Kelautan dan Perikanan
"Untuk di tingkat Polres saat ini kami kerahkan sebanyak 337 personel. Sebelumnya pada aksi kemarin hanya 135 anggota," ungkap Erna.
- 1
- 2