SuaraJakarta.id - Jumlah akumulasi pasien positif terjangkit Covid-19 di Jakarta terus bertambah. Hingga Jumat (9/10/2020) ada 940 orang lagi yang dilaporkan terjangkit virus yang pertama kali ditemukan di China itu.
Angka pertambahan pasien corona sendiri sudah belakangan ini selalu berada di kisaran 1.000-1.300 orang dalam beberapa waktu terakhir.
Dengan demikian, total akumulasi seluruh pasien positif berjumlah 84.364 orang. Jumlah pasien ini tersebar dari seluruh wilayah ibu kota.
Data ini diketahui dari situs penyedia informasi seputar corona di DKI, corona.jakarta.go.id. Laman ini menginformasikan soal kasus corona di Jakarta mulai dari jumlah positif, menunggu hasil, hingga Kelurahan tempat pasien tinggal.
Baca Juga:Klaster Keluarga Dominasi Penyebaran Corona di Kota Bogor, WFH Jadi Solusi
Berdasarkan laman tersebut, 69.203 orang dinyatakan sudah sembuh. Jumlahnya bertambah 851 orang sejak Selasa (6/10/2020).
Sementara, 1.860 orang lainnya secara akumulasi dinyatakan meninggal dunia sejak awal pandemi. Pasien wafat bertambah 22 orang sejak kemarin.
Selain itu, 2.555 orang masih dirawat di Rumah Sakit (RS) yang tersebar di Jakarta. Sisanya, 10.746 orang yang positif menjalani isolasi.
Dengan demikian, maka ada 13.301 kasus aktif corona di ibu kota yang masih dalam penanganan sampai sekarang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 10.581 spesimen.
Baca Juga:Penjelasan Covid-19 Tanpa Gejala: Virus Corona Bertidak Bagai Pereda sakit
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 8.253 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 972 positif dan 7.281 negatif.
"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 97.680. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 63.281," ujar Dwi dalam keterangan tertulis, Jumat (9/10/2020).
Sementara positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 10,9 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,1 persen.
"WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen," pungkasnya.