"Bayarannya Rp 300 ribu bersihnya. Jarang kalau ditambahkan dari pengantin," sebutnya.
Ajim menjelaskan lebih rinci mengapa hanya mendapat upah Rp 300 ribu.
Hal itu karena biaya pernikahan bagi calon pengantin sebesar Rp 1,3 juta dibagi-bagi.
"Rp 1,3 juta itu kan (calon pengantin) daftar KUA. Dibagi dengan administrasi kantor, kemudian ke RT ke RW dan desa. Jadi cuma dapat Rp 300 ribu doang," paparnya.
Baca Juga:Keluarkan Senpi, Begal Motor di Tangerang Ditembak Mati
"Tujuannya, niatnya saya sebagai penghulu ini kan untuk ibadah. Tidak ada yang lain," ungkapnya.
Aktivitas Mencangkul
Meski harus menerima kenyataan pahit, Ajim tidak mengeluh dengan kondisi tersebut. Dia tetap menjalani masa hidupnya sebagai penghulu.
Ajim juga tidak kepikiran mencari pekerjaan sambilan untuk menambah pundi-pundi penghasilan. Apalagi usianya saat ini sudah 70 tahun.
"Kalau tidak ada kegiatan pernikahan, saya mah aktivitasnya menyangkul saja. Tanam-tanam pohon di halaman rumah, itu saja," paparnya.
Baca Juga:Curi Motor di Kampung Sendiri, Kodok Diciduk Saat Ayik Ngopi di Warung
"Untuk pemasukan lainnya paling kalau ada panggilan untuk tahlilan, itu pun sekadarnya saja," imbuhnya.