SuaraJakarta.id - Anandra mengaku jika keluarga bersyukur sang adik, Muhammad Suci Khadavi (22) meninggal dalam keadaan mati syahid. Adik Anandra merupakan salah satu dari enam laksar FPI pengawal Habib Rizieq Shihab yang tewas ditembak saat bentrok dengan aparat di KM 50 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020).
Pernyataan itu disampaikan Anandra saat keluarga korban laskar FPI bertemu dengan pimpinan Komisi III DPR RI, hari ini.
Meski bersyukur, Anandra masih mempertanyakan tindakan polisi yang menembak mati adiknya itu. Bahkan, Anandra menganggap jika perbuatan polisi sangat brutal.
"Kenapa bersyukur? Karena keluarga kami telah berjihad untuk keluarga kami. Bersedihnya kenapa? Kejadian ini terjadi dengan sangat brutal. Sementara anak-anak kami, korban ini tak memiliki kesalahan, kenapa harus seperti itu? Hal itu tidak manusiawi, seperti binatang, seperti burung ditembak di udara," kata Anandra.
Baca Juga:Enam Laskar FPI Ditembak Mati Polisi, Keluarga Ngadu ke Komisi III DPR
Anandra kemudian mengaku, tak pernah diberitahu soal tewasnya korban oleh pihak kepolisian. Keluarga baru mengetahui kabar tewasnya korban dari media. Ia pun meminta hukum ditegakkan seadil-adilnya.
Kemudian perwakilan keluarga korban lainnya, yakni Zaenuri, ayah korban atas nama Lutfil Hakim, menyatakan hal yang kurang lebih sama dengan Anandra. Ia meminta polisi yang menembak mati diadili.
"Saya cuma karena itu kelihatan kebiadaban kalau melihat dari faktanya yg ada saya cuma minta keadilan dari pemerintah dari komisi III mudah-mudahan bisa terungkap semua apa dilakukan yang membunuh anak saya ini intinya saya hanya minta keadilan, terima kasih," tuturnya.
Sementara itu, perwakilan keluarga korban lainnya juga menyampaikan hal yang kurang lebih sama dengan apa yang sudah disampaikan dari dua keluarga korban sebelumnya.
Adapun nama-nama 6 laskar yang tewas antara lain; Faiz Ahmad Syukur (22), Andi Oktiawan (33), M Reza (20), Muhammad Suci Khadavi Poetra (21), Lutfhil Hakim (24), dan Akhmad Sofiyan (26).
Baca Juga:Enam Laskar FPI Tewas Ditembak Aparat, Rizieq: Mereka Tidak Bersenjata