Pencarian Sriwijaya Air, KP Bisma 8003 Jadi Posko Kepolisian

KP Bisma 8003 dilengkapi dengan helypad.

Rizki Nurmansyah
Senin, 11 Januari 2021 | 00:05 WIB
Pencarian Sriwijaya Air, KP Bisma 8003 Jadi Posko Kepolisian
Kapal Polisi (KP) Pelatuk-3013 merapat ke Posko di KP Bisma 8003, Ahad (10/1/2021) dalam rangka pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta. [ANTARA/Andi Firdaus]

SuaraJakarta.id - Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Baharkam Polri menjadikan Kapal Polisi (KP) Bisma 8003 sebagai posko kepolisian selama pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang di perairan Kepulauan Seribu.

"KP Bisma merupakan kapal patroli milik Ditpolair Korpolairud yang turut membantu pencarian korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di sekitar perairan di Kepulauan Seribu," ujar Kasubag Pembinaan Fungsi Korpolairud, AKBP Tohir, Minggu (10/1/2021).

Kapal patroli kelas A buatan Spanyol dengan ukuran yang cukup besar, yakni panjang 61 meter itu, menjadi pangkalan dari sejumlah kapal operasi di perairan sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang.

Terdapat enam kapal lainnya yang menunjang KP Bisma, yaitu KP Kolibri-4015, KP Kasturi-6002, KP Elang Laut-2003, KP Pelatuk-3013, KP Sundaicus-2001 dan KPC-2004.

Baca Juga:Jasa Raharja: Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ182 Dapat Santunan Rp 50 Juta

"Serta ada tiga kapal patroli dari Ditpolairud Polda Metro Jaya. Semuanya berpusat di Posko KP Bisma," kata Tohir.

KP Bisma 8003 dilengkapi dengan helypad (landing helikopter dock) yang berfungsi dan berkemampuan lepas landas helikopter berbagai tipe.

Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri, Brigjen Yassin Kosasih mengatakan, KP Bisma 8003 berfungsi sebagai pangkalan personel untuk berkoordinasi selama bekerja mencari petunjuk keberadaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang.

"Seluruh temuan serpihan maupun petunjuk kapal dari kepolisian kita pusatkan di KP Bisma sebelum kita kirim menuju Posko Basarnas di JICT," katanya.

Keluarga Co Pilot pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Diego Enrile Mamahit menunjukkan foto diri kru pesawat tersebut di tempat penyerahan data ante mortem guna keperluan identifikasi di RS Polri, Jakarta, Minggu (10/1/2021). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]
Keluarga Co Pilot pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Diego Enrile Mamahit menunjukkan foto diri kru pesawat tersebut di tempat penyerahan data ante mortem guna keperluan identifikasi di RS Polri, Jakarta, Minggu (10/1/2021). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]

KP Bisma berlabuh menuju lokasi yang diduga sebagai koordinat pesawat Sriwijaya Air jatuh sejak pukul 03.00 WIB.

Baca Juga:H+3 Pencarian Sriwijaya Air Besok, Tim Fokus Evakuasi Korban dan Black Box

Selama beberapa jam lebih pencarian, 20 personel penyelam serta petugas patroli kapal berhasil mengumpulkan sejumlah temuan benda yang diduga terkait pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh.

Temuan itu berupa berupa potongan yang diduga bagian dari badan pesawat bercorak merah, buru dan hijau yang telah penyok.

Selain potongan bagian pesawat, terdapat pula satu pelampung berwarna kuning berikut tabung oksigen kecil yang diduga merupakan alat keselamatan di kabin pesawat.

Petugas juga menemukan potongan tubuh yang dikemas dalam satu kantong jenazah berwarna kuning.

Selain itu ada pula tujuh benda yang diduga properti dari penumpang pesawat berupa sandal New Era sebelah kanan, sandal jepit, rompi biru, jaket hitam, sepatu sebelah kiri dan pembungkus paket plastik.

Polisi memperlihatkan temuan berupa pelampung darurat penumpang yang diduga berasal dari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di KP Bisma 8003, Minggu (10/1/2021). [ANTARA/Andi Firdaus]
Polisi memperlihatkan temuan berupa pelampung darurat penumpang yang diduga berasal dari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di KP Bisma 8003, Minggu (10/1/2021). [ANTARA/Andi Firdaus]

Seluruh benda temuan itu dikumpulkan di buritan kapal untuk diidentifikasi sebelum dikirim menuju Posko Basarnas.

KP Bisma 8003 rencananya melego jangkar selama sepekan di perairan Kepulauan Seribu untuk bergabung melakukan pencarian pesawat.

"Jam operasional kita mulai pagi hingga pukul 17.00 WIB bila situasi cuaca dalam keadaan normal. Tapi kalau mendung dan angin kencang, kita hentikan sementara pencarian sampai pukul 15.00 WIB," kata Yassin. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini