Walkot Tangsel Airin Pesan 100 GeNose, Dinkes: Baru Lisan Belum Dianggarkan

Pemesanan alat deteksi Covid-19 buatan UGM itu dilakukan oleh Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany langsung kepada Menristek Bambang Brodjonegoro.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 10 Februari 2021 | 17:20 WIB
Walkot Tangsel Airin Pesan 100 GeNose, Dinkes: Baru Lisan Belum Dianggarkan
Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany usai disuntik vaksin Covid-19 Sinovac di PMI Tangsel, Senin (18/1/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy]

SuaraJakarta.id - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memesan alat pendeteksi Covid-19 GeNose sebanyak 100 unit ke Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), dan Universitas Gajah Mada (UGM).

Kabar pemesanan alat pendeteksi Covid-19 itu dibenarkan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Deden Deni.

Deden mengatakan, pemesanan alat deteksi Covid-19 buatan UGM itu dilakukan oleh Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany langsung kepada Menristek Bambang Brodjonegoro.

"Di Puspitek acara penyerahan BSL waktu itu, secara lisan Bu Wali sudah menyampaikan langsung ke Pak Menteri. Pesannya 100 unit," ungkap Deden saat dikonfirmasi SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Rabu (10/2/2021).

Baca Juga:MUI Kecam Promo Pernikahan Anak Aisha Weddings: Pernikahan Bukan Uji Coba

Meski begitu, Deden menuturkan, pemesanan GeNose masih sebatas lisan atau belum ada pemesanan secara resmi yang diajukan oleh Dinkes Tangsel.

"Iya, kan belum diproduksi massal, masih terbatas di UGM-nya. Anggaran juga belum dihitung, karena produksinya juga masih terbatas. Pokoknya apapun yang mempercepat deteksi dini Covid akan kita upayakan untuk pengadaan," jelas Deden.

Jika pembelian 100 unit GeNose itu teralisasi, akan disimpan di rumah sakit dan puskesmas yang ada di Tangsel. Hal itu untuk membantu mempercepat deteksi penyebaran virus Corona.

"Akan disimpan di puskesmas untuk mempermudah deteksi Covid. Kalau ada yang lebih cepat dan hasilnya lebih akurat, akurasinya lebih tinggi. Ya kenapa tidak!" pungkasnya.

Di samping soal pemesanan GeNose, hingga saat ini Pemkot Tangsel hanya memiliki satu alat PCR Swab tes. Dalam sehari, mampu menerima hingga 300 sample.

Baca Juga:Terapkan PPKM Mikro, Airin Perkuat Peran Satgas Covid-19 hingga Tingkat RT

Alat tersebut, sempat rusak karena hasil uji labnya tidak akurat lalu dilakukan maintenance.

Selain itu, Pemkot Tangsel juga diberi pinjaman lab mobile BSL-2 bus oleh Kemenristek yang diklaim mampu menguji 1.000 sample tes swab.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak