"Selama tiga hari dua malam saya bersama Jeng Timur -panggilan Gusti Timoer Rumbai- bersama Sentono dan para penari, bisa menjadi menjadi saksi ketidak mampuan sinuhun untuk mengurus Keraton," terangnya.
Sementara itu diberitakan Solopos.com sebelumnya, Wakil Pengageng Sasana Wilopo Keraton Solo, KRA Dani Nuradiningrat, memastikan Gusti Moeng dan GKR Timoer tidak dikunci di dalam Keputren Keraton Solo.
Dia bahkan menjamin mereka bisa keluar jika menginginkan hal tersebut.
"Selama tiga hari dua malam saya bersama jeng Timur -panggilan Gusti Timoer Rumbai- bersama Sentono dan para penari, bisa menjadi menjadi saksi ketidakmampuan sinuhun untuk mengurus Keraton," terangnya.
Baca Juga:Gusti Moeng: Jangan Ngomong Kalau Kita Mengurung Diri
Menurut Dani, pintu Keraton Solo juga tidak pernah tidak bisa diakses asalkan meminta izin kepada sinuhun PB XIII.
“Mereka tanpa seizin Sinuhun. Kalau mengirimi mereka makan mau sampai kapan, wong tanpa izin,” paparnya.
Gusti Moeng, GKR Timoer Rumbai, dua abdi dalem penari dan satu orang sentana terkunci di dalam Keputren Keraton Solo sejak Kamis (11/2/2021) sore.
Mereka terkunci di dalam tanpa makanan. Listrik dimatikan dan tabung elpiji untuk memasak diambil.
Beberapa orang berusaha mengirim makanan ke dalam Keraton namun tidak berhasil. Kelima orang yang terkunci di Keraton kemudian mencari makan dari kebun di sekitar keputren.
Baca Juga:Gusti Moeng Sebut Kondisi Keraton Solo Seperti Pemakaman