SuaraJakarta.id - Anggota Polsek Metro Menteng Aiptu Dwi Handoko dibacok oleh anggota geng motor di dekat lampu merah Jalan Tambak Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/2/2021). Lokasi tersebut ternyata kerap dijadikan arena tawuran oleh geng motor.
Hal itu diungkapkan oleh Umar (52) pedagang kopi di sekitar lokasi. Umar menyebut di lokasi itu kerap terjadi tawuran geng motor setiap Sabtu dan Minggu.
"Menjelang pagi pasti pasukan motor datang, sekitar subuh atau habis subuh," kata Umar saat ditemui Suara.com di lokasi, Rabu (3/3/2021).
Adapun, Umar menuturkan bahwasanya sebelum terjadinya pembacokan terhadap Aiptu Dwi, komplotan geng motor tersebut terlebih dahulu berkeliling di sekitar lokasi. Mereka mencari lawan sambil menyebut asal mereka dari wilayah Jakarta Utara.
Baca Juga:Sebelum Bacok Aiptu Dwi, Geng Motor dari Jakut Teriak Cari Lawan di Menteng
"Teriak-teriakan pakai motor, woi woi woi keluar woi Utara nih," ungkapnya.
Komplotan geng motor itu diperkirakan Umar berjumlah 20 motor. Mereka berbonceng tiga dengan membawa sejumlah senjata tajam berukuran besar.
"Bawa senjata tajam gede-gede, satu motor tiga orang. Pakai celurit, parang, ada kali 20 motor mah," katanya.
Dibacok
Aiptu Dwi dibacok oleh anggota geng motor saat tengah berpatroli di sekitar lokasi rawan tawuran di Menteng.
Baca Juga:Bacok Polisi di Menteng, Anggota Geng Motor Ternyata Pakai Motor Pinjaman
Awalnya, dia tengah melaksanakan patroli bersama lima anggota Polsek Metro Menteng. Mereka berkeliling di sekitar lokasi rawan tawuran di Jalan Pegangsaan hingga Tambak Raya, Menteng Jakarta Pusat.
"Patroli rutin setiap malam Minggu untuk antisipasi tawuran. Jadi kita sekat yang daerah-daerah yang masuk ke wilayah Menteng. Mereka mutar-mutar di daerah rawan tawuran," tutur Kanit Reskrim Polsek Metro Menteng Kompol Gozali Lahulima saat dikonfirmasi, Rabu.
Saat mereka melakukan patroli, terlihat komplotan geng motor yang diperkirakan berjumlah 30 orang. Mereka berkerumun seraya membawa sejumlah senjata tajam.
"Ada geng motor dari Jakarta Utara sekitar 30an orang mengedarai sepeda motor sambil membawa celurit," bebernya.
Aiptu Dwi dan lima anggota Polsek Metro Menteng selanjutnya melakukan pengejaran terhadap komplotan geng motor tersebut. Kemudian dia menabrakan kendaraannya ke salah satu geng motor yang membawa senjata tajam hingga akhirnya dia mengalami luka bacok.
"Kena jarinya, badannya besat-beset. Kami bawa untuk mendapatkan perawatan medis," ujar Gozali.