SuaraJakarta.id - Pelaksanaan vaksinasi guru di SMPN 11 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membeludak. Akibatnya, ratusan guru mengantre panjang dan mengabaikan jaga jarak.
Kondisi tersebut dibenarkan oleh salah salah seorang penanggung jawab dari Dinas Pendidikan Siti Maemanah.
Menurutnya, membeludaknya peserta vaksinasi Covid-19 lantaran adanya penambahan kuota dari guru-guru yang sebelumnya tertunda melakukan vaksinasi.
"Hari ini emang antreannya panjang banget. Karena emang jumlah gurunya (banyak). Tadi pagi sebetulnya agak lengang. Terus hari ini tiba-tiba banyak, karena memang ada tambahan kuota paling 300-an. Dan membeludaknya di siang," katanya ditemui di SMPN 11 Kota Tangsel, Rabu (10/3/2021).
Baca Juga:Jokowi: Dengan Vaksinasi Seniman Bisa Terlindungi dari Covid-19
Siti Maemanah pun mengaku khawatir dengan membeludaknya peserta vaksinasi hingga mengabaikan jaga jarak.
"Khawatir sebenarnya, tapi kita sedang berusaha mengurai. Soalnya di sana dipakai buat OPD, kan ada dua lokal di sana, dari Dinkes kan kita enggak boleh gabung ke sana sebelum OPD selesai," katanya sambil menunjuk tempat vaksin di salah satu sudut sekolah.
Maemanah menyebut ada delapan ruang vaksinasi yang digunakan. Serta ada lima ruang untuk transit.
Dari pagi hingga siang, diperkirakan sudah ada seribu lebih guru yang mengisi daftar vaksinasi.
Sebelum divaksin, para guru dari sekolah negeri dan swasta itu mengantre terlebih dahulu mengisi daftar hadir di pintu masuk.
Baca Juga:Sebelum Vaksinasi Covid-19, Hindari Konsumsi Makanan Berminyak
Usai mengantre, kemudian mereka harus mengantre kembali di lapangan untuk masuk ke ruangan transit dan menunggu giliran.
"Sistemnya, bisa baris di mana aja, bebas aja. Setelah masuk ruang transit nanti isi nama. Di ruang vaksin nanti ada dokter yang manggil nama. Misalnya butuh tiga orang, ya tiga orang masuk ke ruang vaksin. Jadi giliran, biar adil. Kalau langsung ke atas, kasian dokternya," paparnya.
Senada dikatakan salah seorang penanggungjawab dari Dinas Kesehatan Kota Tangsel dr Aprilia Krisliana.
Ia membenarkan adanya penumpukan peserta vaksinasi guru hingga mengabaikan jaga jarak.
"Iya, karena kondisi aja ya. Ini juga kita lagi koordinasikan dulu. Ya kan karena sasarannya juga bertambah, kan banyak. Untuk satu lokasi ditargetkan 1.000 peserta," ungkapnya.
April yang juga menjabat Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Tangsel mengaku, khawatir kerumunan itu menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
"Ya kan kita lagi usahain ya, kita dokter-dokter juga capek. Kita lagi berusaha mengurai," pungkasnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah