SuaraJakarta.id - Sejumlah fakta baru terungkap usai rekonstruksi kasus pembunuhan WN Jerman dan istrinya di Perumahan Giri Loka 2, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (18/3/2021).
Korban pembunuhan diketahui bernama Kurt Emil Nonnenmacher, WN Jerman berusia 85 tahun dan istrinya Naomi Simanungkalit (53).
Dari rekonstruksi itu, diketahui pelaku pembunuhan, Wahyu Apriansyah, secara beringas menghabisi nyawa korban.
"Dari hasil rekonstruksi ini tersangka melakukan pembacokan sebanyak 6 kali kepada korban. Aksi itu ada pada adegan antara 14 hingga adegan 23," kata Kasatreskrim Polres Tangsel AKP Angga Surya Saputra usai rekonstruksi, Kamis (18/3/2021).
Baca Juga:Tambah 5, Rekonstruksi Pembunuhan WN Jerman di Tangsel Jadi 32 Adegan
Fakta lainnya, usai membunuh korban, tersangka kabur melalui pintu dapur dan mengejar asisten rumah tangga (ART) korban bernama Among.
Saat itu, kata Angga, Among sempat mencoba melarikan diri mencari pertolongan dengan memanjat pagar sekira dua meter. Lalu, tersangka menghampiri Among meminta untuk tidak panik.
"Tersangka sempat mengejar saksi yang sedang memanjat gerbang berusaha mencari pertolongan. Saat itu tersangka meminta saksi untuk tidak berteriak dan jangan panik. 'Jangan panik, jangan panik'," tutur Angga menirukan ucapan tersangka.
![Pelaku pembunuhan WN Jerman dan istrinya, Wahyu Apriansyah melakukan rekonstruksi saat adegan memberikan SIM kepada satpam sebelum masuk ke Perumahan Giri Loka 2, Serpong, Tangsel, Kamis (18/3/2021). [Suara.com/Wivy]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/18/14917-rekonstruksi-pembunuhan-wn-jerman-di-serpong-tangsel.jpg)
Setelah berhasil memanjat pagar dan kabur, Wahyu kemudian keluar dari area perumahan dan sempat mengambil SIM C yang dia titipkan di pos satpam.
Satpam yang berjaga tak tahu bahwa Wahyu sudah melakukan pembunuhan. Hal itu lantaran sosok Wahyu sudah dikenal oleh sejumlah satpam.
Baca Juga:Rekonstruksi Pembunuhan WN Jerman di Tangsel, Ada 27 Adegan Diperagakan
"Dia keluar seperti biasa karena yang bersangkutan adalah kuli. Jadi dia sudah terbiasa keluar masuk komplek. Karena memang pernah bekerja di rumah korban. Jadi satpam pun gak ada kecurigaan. Terlebih dia masuk sesuai dengan prosedur yaitu dengan memberi SIM atau identitas di pos penjagaan saat masuk dan keluar pun dengan menyerahkan kartu identitas," tuturnya.