Kapolda: Lima Bom Aktif di Bekasi-Condet Tergolong High Explosive

Lima bom aktif dari terduga teroris Bekasi-Condet itu berbahan baku TATP.

Rizki Nurmansyah | Muhammad Yasir
Senin, 29 Maret 2021 | 19:25 WIB
Kapolda: Lima Bom Aktif di Bekasi-Condet Tergolong High Explosive
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menunjukkan barang bukti bom aktif terduga teroris Bekasi-Condet di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (29/3/2021). [Suara.com/Muhammad Yasir]

SuaraJakarta.id - Lima bom aktif yang diamankan dari terduga teroris Bekasi-Condet tergolong high explosive alias memiliki daya ledak besar.

Hal itu disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/3/2021).

Imran juga menjelaskan bahwa lima bom aktif dari terduga teroris Bekasi-Condet itu berbahan baku TATP (triaceton triperoxide).

Atau biasa juga dikenal dengan sebutah The Mother of Satan.

Baca Juga:Densus Tangkap 4 Teroris Bekasi-Condet, 5 Bom Aktif Diledakkan

TATP merupakan senyawa peroksida yang mudah terbakar hanya dengan gesekan panas ataupun pemicu lainnya.

"Ini adalah sebuah senyawa kimia yg mudah meledak dan tergolong sebagai high explosive yang sangat sensitif," ungkapnya.

Fadil mengatakan lima bom aktif dengan berat 3,5 kg tersebut sudah dikaitkan dalam bentuk kaleng dengan sumbu yang terbuat dari bahan dasar peledak TATP.

"Kalau dikaitkan jadi sebuah bom akan menjadi 70, kurang lebih sekitar 70 buah bom pipa," ujar Fadil.

Baca Juga:Kapolda Irjen Fadil Ungkap Peran Husein Hasny dalam Jaringan Teroris

Kelima bom aktif terduga teroris Bekasi-Condet itu kekinian telah diledakkan oleh Tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya.

Peledakan dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni di Condet, Jakarta Timur dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kekinian, kata Fadil, Densus 88 Antiteror Polri masih mendalami ada atau tidaknya keterkaitan kelompok terduga teroris Bekasi-Condet ini dengan aksi bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.

Termasuk mendalami keterlibatan dengan organisasi terlarang Front Pembela Islam (FPI).

Sebab, dalam penggerebekan itu, Densus 88 menyita sejumlah barang bukti, yang diantaranya baju bertuliskan Front Pembela Islam (FPI) dan Alumni 212.

"Apakah kelompok Jakarta ini ada kaitan dengan JAD yang ada di Gereja Katedral Makassar, saya kira terlalu dini bagi kami menyimpulkan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini