SuaraJakarta.id - Asal usul nama Kramat Sentiong di Jakarta. Jakarta mengabadikan tempat-tempat keramat (kramat) seperti nama kelurahan, nama kampung, nama jalan, atau suatu tempat.
Misalnya, Kampung Kramat Kalong di Batucepeer, Tangerang, Kramat Tunggak di Jakarta Utara, Kramat Jati di Jakarta Timur, dan Kramat Kalong di tepi kali Mookervaart, Grogol, Jakarta Barat.
Lalu, Kramat Kwitang, Kramat Pulo, dan termasuk Kramat Sentiong di Jakarta Pusat.
Di antara bangunan menjulang di Jakarta, terdapat bangunan kuno peninggalan Belanda yang masih berdiri di sekitaran Jakarta Pusat.
Baca Juga:Tambah 819 Pasien, Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta 424.828
Kramat Sentiong yang berada di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Menurut salah satu warga setempat, bangunan ini beberapa kali berpindah tangan.
Saking seringnya berpindah tanga, sampai tidak diketahui siapa pemilik resmi bangunan tersebut
Nama Kramat Sentiong disandang dari kisah suram masa lalu yang terjadi.
Kramat Sentiong disebut ‘Kramat’ karena ngerinya pembunuhan tentara Belanda dan rakyat Indonesia yang dilakukan pada masa penjajahan Jepang.
Menurut salah satu warga setempat, pada zaman dulu, rumah orang Belanda ditahan menggunakan bambu oleh orang Jepang sehingga tidak bisa keluar.
Di kali Ciliwung lah tempatnya pembantaian orang Belanda dan masyarakat Indonesia terjadi. Pada tahun 1950, warga Kramat sering kali menemukan sejumlah tengkorak saat sedang ingin menggali sumur.
Baca Juga:Anak Buah Anies Mundur, Pemprov DKI: Kesepakatan Sejak Awal
Bangunan rumah ini kerap kali menunjukkan aura horornya, apalagi pada zaman dulu masih sepi belum ada keramaian dan masih banyak pohon-pohon besar yang mengelilingi bangunan tersebut.
Namun, kini sudah tidak terlalu tampak horor karena sudah banyak keramaian.
Kontributor : Fransiska Ditha Edinia